Kereta Lewat, Nyawa Heru Melayang

Senin 19-10-2015,17:50 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Korban Diduga Depresi, Dua Jenazah Ditemukan Hampir Bersamaan di Cirebon CIREBON- Polres Cirebon Kota dibuat sibuk. Dua mayat manusia ditemukan dalam waktu hampir bersamaan, Sabtu malam (17/10), atau hanya terpisah waktu 10 menit. Dua mayat tersebut adalah mayat korban tabrak kereta di Kelurahan Pulasaren, dan mayat yang diduga gelandangan di Jl Kalibaru Utara tak jauh dari jembatan Kp Kegiren. Data yang berhasil dihimpun Radar, penemuan pertama terjadi saat warga Kelurahan Pulasaren, dikagetkan dengan tewasnya seorang pria yang diduga dalam kondisi depresi. Korban berada di sekitar perlintasan rel kereta api Kesambi, di mana saat itu melintas kereta api Gajahwong Lempuyangan jurusan Jogjakarta-Jakarta sekitar pukul 23.35 WIB. Belakangan pria yang diketahui bernama Heru (28), warga Karangdawa Timur, RT 05 RW 04 Kelurahan Pegambiran, itu diduga dalam kondisi depresi dan sedang melamun. Sebelum insiden terjadi, korban terlihat mondar-mandir di lokasi kejadian. Bahkan peringatan melalui suara klakson atau tanda peringatan kereta api, seperti tidak diindahkan. Korban tetap berdiri di posisinya semula. Kereta pun kemudian menyambar tubuh korban hingga terpotong-potong menjadi beberapa bagian. Sementara penemuan kedua terjadi sepuluh menit kemudian. Saat petugas identifikasi dari Polres Ciko sedang sibuk mengidentifikasi korban kecelakaan kereta, datang informasi tentang penemuan mayat pria yang diduga gelandangan di Jl Kalibaru Utara. Tak sulit menemukan identitas dari korban di Kp Kegiren tersebut. Pasalnya warga sekitar sudah mengenal korban sebagai warga sekitar yang sudah beberapa tahun hidup menggelandang. Namanya Darmo (60). Korban ini hidup berpindah-pindah. Kadang tidur di pos ronda dan kadang di emperan toko, bahkan kadang tidur di teras rumah warga. Penemuan tersebut berawal saat warga setempat, Muh Senen (36), hendak memberikan sarung kepada korban sebagai selimut. Namun Senen begitu kaget ketika hendak membangunkan korban yang saat itu dikira sedang tertidur. Saat dipegang, kaki korban terasa dingin. Dan saat tubuhnya digerak-gerakkan sudah dalam kondisi kaku. Senen pun kemudian melaporkan kondisi Darmo ke warga sekitar dan selanjutnya menghubungi Polres Cirebon Kota. Setelah diperiksa, jasad  Darmo kemudian dikirim ke kamar mayat RSUD Gunung Jati untuk proses visum. Petugas yang melakukan identifikasi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan. Diduga korban meninggal karena sakit. Kapolres Cirebon Kota AKBP H Eko Sulistyo Basuki SIK SH MH melalui Kasubag Humas AKP H Yana Mulyana SH mengatakan dua penemuan mayat itu masih dalam penanganan penyidik. “Untuk yang pertama, diduga bunuh diri, dan yang kedua diduga karena sakit. Tapi untuk jelasnya tentu menunggu hasil penyelidikan polisi dan hasil visum dari rumah sakit,” ujar Yana. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait