Tudingan Ketua Bappilu Partai Demokrat Kota Cirebon, Achmad Sopyan yang menyatakan Partai Golkar tidak memiliki itikad baik dalam pemilihan wakil walikota (wawali), ditanggapi serius politisi Partai Golkar Kota Cirebon Juhaeni. Menurut tokoh masyarakat Lemahwungkuk itu, justru Partai Demokrat yang harus melakukan introspeksi diri. Termasuk Nasrudin Azis yang dinilai memiliki libido sangat tinggi dalam mempertahankan satu nama tertentu. Berbagai persoalan yang menjadi dinamika pemilihan wawali, membuat partai berlambang pohon beringin itu merasa disudutkan. Terlebih, beberapa pihak memberikan kesan Partai Golkar yang bermain untuk menunda pemilihan wawali. Juhaeni menegaskan, partainya merupakan partai besar dan sarat pengalaman. Karena itu, tidak ada rasa takut dalam menghadapi pemilihan wawali dengan Eti Herawati atau akrab disapa Eeng Charli. “Kita punya hitungan politik. Pernyataan saudara Achmad Sopyan tentang Partai Golkar tidak tepat. Justru Partai Demokrat yang harus introspeksi diri,” terangnya kepada Radar, Minggu (25/10). Jika persaingan berjalan normal dan sesuai aturan, kata Juhaeni, Partai Golkar tidak mempersoalkan. Dalam arti, nama yang diajukan dari partai pengusung berasal dari internal Golkar, Demokrat dan PPP. Di luar itu, kata Juhaeni, tidak dapat diterima. Melihat kondisi demikian, lanjutnya, dia menilai Partai Demokrat dan Walikota Nasrudin Azis sudah tidak lagi objektif dengan berpihak pada salah satu calon tertentu dari dua nama yang diajukan. “Sebagai politisi, hitungan Partai Golkar sudah matang. Nama Eti Herawati harus terpental dan biarkan Toto Sunanto bersaing dengan calon dari partai pengusung lainnya,” papar Juhaeni. Dalam hal ini, Juhaeni mendukung sikap Toto Sunanto untuk bertahan tidak memberikan tanda tangan terhadap ajuan dari Walikota Azis kepada Panitia Pemilihan (Panlih). Sebab, aturan harus ditegakan sesuai dengan yang berlaku. Sepanjang itu tidak dilakukan, selama itu pula Partai Golkar akan tetap bertahan dengan sikap saat ini. Juhaeni berharap Nasrudin Azis berubah sikap. Selama ini, dia menilai Walikota Azis terlalu berhasrat dan memiliki libido yang sangat tinggi terhadap Eti Herawati. “Libido Azis terlalu tinggi dan ngotot hanya untuk Eti Herawati. Kami justru menjadi bertanya-tanya dan heran,” tukasnya. Sebelumnya, Walikota Nasrudin Azis menyampaikan, persoalan wawali sudah mulai mendapatkan titik terang. Artinya, kepastian hukum untuk keterwakilan partai pengusung Golkar dan PPP sudah jelas. Dinamika terbaru, Ketua DPD Golkar Kota Cirebon Toto Sunanto siap bertarung dengan Eti Herawati atau akrab disapa Eeng Charli. Kedua nama itu secara resmi telah diajukan kepada panlih. Terlepas dari siapapun di antara keduanya yang akan dipilih para wakil rakyat di parlemen, Azis menargetkan akhir Oktober 2015 proses wawali sudah dimulai. “November sudah ada wawali. Itu target saya,” tegasnya. (ysf)
Golkar Minta Demokrat Introspeksi
Senin 26-10-2015,16:44 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :