Perwakilan PT Pertamina Absen

Rabu 08-02-2012,02:43 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

MAJALENGKA - Pertemuan lintas sektor membahas kelangkaan bahan bakar gas di Kabupaten Majalengka, tidak dihadiri perwakilan PT Pertamina, yang notabene memiliki kewenangan memberikan penjalasan perihal kelangkaan gas elpiji di Kabupaten Majalengka. Meski tidak dihadiri perwakilan PT Pertamina, namun pertemuan yang dilaksanakan di ruang rapat Badan Musyawarah DPRD Selasa (7/2), berlangsung cukup hangat. Meski tidak dihadiri perwakilan PT Pertamina, hearing berlangsung hangat. Pertemuan tersebut menghasilkan beberapa rekomendasi diantaranya adalah percepatan proses recovery (pemulian kembali) pasokan bahan bakar gas dari PT Pertamina hingga ke pengecer, memperbaiki tester (alat uji) dalam penyuntikkan gas elpiji sehingga pelanggan tidak dirugikan, bersama-sama meningkatkan proses monitoring pangkalan sampai ke tingkat pengecer dan mengagendakan pertemuan bersama PT Pertamina dalam waktu dekat ini. “Kita semua berharap kedatangan PT Pertamina. Tapi sejauh ini belum bisa memenuhi undangan kami. Bagaimanapun, kita di sini yang hadir butuh keterangan dari PT Pertamina supaya ada kejelasan,” tutur Ketua Komisi B DPRD, Otong Suhada. Dia juga berharap agar SPBBE Prima Mustika Petrolindo untuk menyiapkan cadangan. Sehingga, saat terjadi kelangkaan, stok gas cadangan bisa digunakan. “Bukan berarti menimbun, tapi mencadangkan,” ucapnya. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Kadisperindag KUKM), Iman Pramudya berjanji, pihaknya akan berkoordinasi dengan PT Pertamina terkait kelangkaan di Kabupaten Majalengka sepuluh hari terakhir ini. Meski dari hasil monitoringnya ke SPBE Prima Mustika Petrolindo, sejak Senin (6/2) pasokan gas elpiji sudah kembali normal. “Kami sudah memantau ulang mulai dari SPBE, agen, pangkalan, pengecer, toko-toko, dan warung eceran. Semua sudah ada gas elpiji, termasuk juga yang 3 kilogram. Itu artinya, kelangkaan sudah kembali seperti semula. Meski masih belum ada yang terdistribusi, saya kira itu karena sedang recovery saja,” jelasnya. Perwakilan SPBE Prima Mustika Petrolindo Kabupaten Majalengka, Tatang mengungkapkan, kebutuhan bahan bakar gas untuk Kabupaten Majalengka saat ini mencapai 35 ton setiap harinya. Namun sepuluh hari terakhir, hanya mendapatkan kiriman 15 ton gas elpiji. “Inilah yang menyebabkan kelangkaan. Kita kekurangan pasokan sebesar 20 ton gas per hari. Namun saat ini sudah berjalan normal,” terangnya. Sementara itu, Perwakilan Hiswanamigas Cirebon untuk Wilayah Kabupaten Majalengka, Irmadi mengaku, Hiswanamigas tidak bisa berbuat banyak terkait kelangkaan bahan bakar gas. Sebab, Hiswanamigas tidak memiliki otoritas. “Yang jelas kami siap melayani pelanggan 24 jam,” kata dia.(mid)

Tags :
Kategori :

Terkait