Beli Mobil Buat Investasi
JAKARTA - Kendati disudutkan sejumlah saksi, Inong Malinda Dee tetap mati-matian membela diri tak bersalah. Terdakwa money laundering dan penggelapan dana nasabah itu menyatakan bahwa yang dia lakukan adalah untuk kepentingan nasabah. Dia memutar duit mereka agar mendapat keuntungan investasi. “Nasabah mempercayakan kepada saya dana yang mereka miliki agar saya bisa leluasa mengelola investasi mereka,” kata istri siri Andhika Gumilang itu di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan kemarin (8/2). Karena itu, kata Malinda, para nasabah umumnya tidak keberatan membubuhkan tanda tangannya pada blangko transfer yang disodorkan Malinda.
Apalagi, imbuh dia, pihak Citibank selalu melakukan call back. Yakni, setiap kali hendak memproses transfer, mereka selalu mengonfirmasi via telepon bahwa nasabah mengetahui transaksi tersebut. “Selama ini mereka tidak ada masalah. Saya melakukan itu untuk keuntungan investasi mereka juga. Kalau ada masalah, pasti mereka komplain,” katanya.
Malinda yang kemarin datang dengan setelan serbahitam dengan kerudung warna senada didakwa pidana money laundering dan penggelapan dana nasabah. Alasannya, dia memproses transfer tanpa sepengetahuan pemilik dana. Dia melakukannya dengan blangko kosong yang sudah ditandatangani para nasabah. Tapi, majelis hakim tidak begitu saja percaya dengan argumen Malinda. Ketua majelis hakim Gusrizal menanyakan apakah membeli mobil mewah adalah bentuk investasi. Sebab, dana nasabah yang dikelola Malinda itu justru dibelikan mobil mewah. Di antaranya untuk Andhika Gumilang (Hummer H3), dirinya sendiri (Ferrari California), dan sejumlah mobil lainnya. “Benar Yang Mulia, itu investasi,” kata Malinda.
Majelis hakim terkekeh mendengar jawaban Malinda. Mereka tidak habis pikir, bagaimana mungkin investasi dilakukan dengan membeli mobil. Sebab, harga mobil bekas pasti lebih rendah daripada harga mobil baru. “Anda ini bagaimana, mobil kalau sudah dipakai harganya pasti jatuh, gitu kok investasi,” kata Gusrizal sambil tersenyum.
Malinda tak bisa langsung menjawab. Dia cenderung berbelit-belit dalam memberi keterangan. “Tapi Yang Mulia, ada beberapa mobil yang memang harganya naik karena spesifikasinya,” kata mantan relationship manager Citibank cabang Landmark itu. Sosialita 49 tahun itu beralibi bahwa meskipun secara kasat mata dana nasabah dia gunakan untuk kepentingan pribadi, sejatinya itu untuk kepentingan para nasabah sendiri. Dia memutar duit tersebut ke berbagai bentuk investasi, agar keuntungannya bisa diraup nasabah sendiri. “Lagi pula, mengapa saya memberi duit yang tidak jelas kepada orang-orang yang saya sayangi. Itu justru akan membahayakan mereka,” katanya. (aga)