First Lady Syria Bela Suami

Kamis 09-02-2012,01:59 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

Kali pertama sejak krisis politik mengimpit Syria, First Lady (Ibu Negara) Asma Fawaz al-Akhras alias Asma al-Assad buka suara. Kemarin (7/2), dalam surat elektronik pada surat kabar The Times, perempuan kelahiran London, Inggris, itu menyatakan dukungannya terhadap sang suami. “Presiden (Bashar al-Assad) adalah presiden Syria, dan bukan (presiden dari) sebuah faksi saja. Dan, ibu negara mendukung beliau dalam peran tersebut,” tutur perempuan 36 tahun yang selalu tampil modis itu. Surat elektronik yang dikirimkan langsung dari Kantor Ibu Negara Syria itu merupakan jawaban Asma terhadap koran Inggris tersebut atas artikel kritis yang dipublikasikan pekan lalu. Dalam komunikasi pertama dengan media internasional itu, Asma menegaskan bahwa dirinya tetap mengutamakan agenda amal yang selama ini menjadi prioritasnya. “Ibu negara tetap fokus pada acara-acara amal yang berkaitan erat dengan pembangunan wilayah pinggiran. Selain itu, beliau mendukung agenda presiden,” terang kantor resmi Asma dalam pernyataan tertulisnya. Selain sibuk dengan serangkaian acara amal yang tetap berlangsung di tengah kecamuk konflik Syria, Asma juga terlibat aktif dalam dialog damai antarelemen masyarakat. “Beliau mendengarkan keluh kesah kerabat dan keluarga korban konflik di Syria dan berusaha membesarkan hati mereka,” lanjut surat elektronik itu mengacu pada kontak senjata di Kota Homs yang menelan banyak korban jiwa. Ibu tiga anak itu juga berusaha menampilkan sisi lembut Assad yang sekitar 11 bulan terakhir menindas secara brutal oposisi dan warga sipil yang anti-pemerintahanya. Namun, tidak ada jaminan bahwa surat resmi itu ditulis sendiri oleh Asma. Surat terbuka Asma itu menuai reaksi dari pengamat politik di Syria. Mereka menyebut putri dokter ahli jantung Fawaz Akhras itu berhalusinasi. Aktivis oposisi mengecam pula sikap perempuan yang fasih berbicara dalam empat bahasa itu. Belakangan, Asma bersama suami dan tiga anaknya menetap di sebuah flat yang dikelilingi jendela kaca berukuran besar.(AFP/dailymail/hep/dwi)

Tags :
Kategori :

Terkait