PAW Budi Gunawan Batal

Senin 02-11-2015,09:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Ketua PKPI Sebut Pihak Luar Sengaja Menyebarkan Isu KESAMBI - Internal Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Kota Cirebon secara tegas membantah adanya isu akan melakukan Pergantian Antar Waktu (PAW) atas Budi Gunawan di Griya Sawala. Ketua DPK PKPI Kota Cirebon, Juherman mengambil sikap atas isu yang sudah berkembang tersebut. “Saya pastikan isu PAW terhadap BG tidak benar. Di internal partai hubungan kami harmonis dan solid. Saya juga sudah sampaikan kepada BG tidak ada kebijakan partai untuk melakukan PAW,” ucapnya kepada Radar, Minggu (1/11). Menurut Juherman, isu itu dihembuskan oleh pihak tertentu untuk menurunkan citra partai dan Budi Gunawan sebagai satu-satunya wakil rakyat dari PKPI. Selama ini, kata Juherman, BG dinilai selalu berkoordinasi dengan internal partai. Hal ini pun sekaligus membantah isu adanya perpecahan antara BG dan pengurus partai. Selain itu, menepis BG berjalan sendiri dan tidak berkonsolidasi dengan partai. “Sekecil apapun, BG selalu memberi kabar, kalau ada rapat paripurna juga selalu melapor,” ujarnya. Juherman mengaku dengan adanya isu ini, membuat partai dirugikan, dirinya juga merasa didiskreditkan. Akibatnya, banyak yang menanyakan isu itu kepada dirinya. “Banyak yang menanyakan isu tersebut, saya merasa didiskreditkan, saya juga heran kenapa isu PAW itu muncul,” ujarnya. Adanya aksi walkout (WO) yang dilakukan oleh Budi Gunawan dalam paripurna Perda KTR, memang mendapat perhatian dari internal partai. Diakui Juherman, pihaknya pernah melakukan pemanggilan terhadap BG untuk mengklarifikasi adanya aksi walkout tersebut. “Setelah kami klarifikasi, memang tidak ada unsur pelanggaran baik dalam tatib dewan maupun parpol, jadi persoalan sudah clear,” tandasnya. Juherman menduga adanya pihak yang sengaja menghembuskan isu tersebut untuk merusak citra partai dan BG. Selain juga adanya pengalihan isu polemik wawali yang sedang hangat dibicarakan. “Saya sudah ketahui pihak mana yang menghembuskan isu itu, tapi kami tidak bisa sampaikan siapa orangnya,” ujarnya. Namun demikian, atas kejadian ini pihaknya mengaku akan menjadikan catatan untuk ke depan agar lebih baik. Sebab selama ini kondisi internal partai dan BG sangat harmonis. “Yang jelas, suatu kebanggaan bagi PKPI memiliki wakil di DPRD, dan selama ini BG dinilai sebagai anggota dewan yang berani, konsisten dan punya gagasan yang bagus dan kritis,” ujarnya. Sehingga atas dasar itu pula, pihaknya menduga ada upaya untuk merusak citra PKPI dan BG sendiri. “Kami akui isu itu membuat kami terusik, karena banyak yang mempertanyakan perihal kebenaran isu tersebut, maka kami pastikan tidak PAW untuk BG, dan ini sudah clear,” tandasnya lagi. Apa yang disampaikan Juherman sekaligus meralat ucapannya kepada koran ini, Kamis (29/10) lalu. Saat itu, Juherman membenarkan jika partainya akan melakukan Pergantian Antar Waktu (PAW) kepada Budi Gunawan. Sebelum PAW dilakukan, pihaknya akan memanggil Budi terlebih dahulu. “Memang benar mau di-PAW, ini sudah dibahas di internal partai,” ujarnya kepada Radar, Rabu (28/10). Dia mengatakan, kesalahan yang dilakukan BG adalah membuat malu partai saat walkout dari rapat paripurna setelah Perda KTR disahkan. Memang alasannya, bukan menolak perda, tapi kecewa dengan sikap walikota yang sebelumnya lebih mementingkan agenda peletakan batu pertama institusi swasta, dibandingkan agenda kenegaraan. “Memang tidak ada kesalahan lain selain itu. Selama ini, BG statemen di koran semua bagus dan mendukung. Tapi, ketika salah ya disikat,” singkatnya. Namun, rencana itu mendapat respons negatif berbagai elemen. Ketua BK DPRD Kota Cirebon, H Yuliarso BAE misalnya. Menurutnya, apa yang dilakukan Budi Gunawan saat walkout masih sangat wajar. Sebab, tidak melanggar kode etik DPRD. Selain itu, anggota DPRD juga mempunyai hak pernyataan dan pendapat. “Ketua DPK PKPI hendak melakukan PAW gara-gara aksi walkout BG, itu sangat berlebihan. Alasannya, menurut kami tidak ada kesalahan yang fatal. Apa yang dilakukan Budi Gunawan masih menjadi ranah BK DPRD,” kata mantan ketua DPRD Kota Cirebon itu. Politikus Demokrat, Achmad Sopyan juga menyatakan dukungannya terhadap Budi Gunawan. “Jangan cari-cari alasan. Harusnya punya wakil rakyat yang seperti BG didukung. Bila melihat dari aturan PAW, apa yang dilakukan BG tidak layak untuk membuatnya terkena PAW. Karena BG hanya walkout saat paripurna Peraturan Daerah tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR),” tegasnya. Hal yang sama disampaikan pengamat kebijakan publik Afif Rivai MA. Baginya, sosok BG menjadi bagian tidak terpisahkan dari sejumlah anggota dewan yang bersikap kritis, dinamis dan memperjuangkan aspirasi masyarakat. Dengan kondisi demikian, secara hitungan politik BG menjadi aset berharga bagi PKPI Kota Cirebon. “Aset itu harus dijaga dengan baik. Karena BG diyakini mampu menaikan pamor dan suara PKPI pada pemilu ke depan,” ujarnya. (jml)

Tags :
Kategori :

Terkait