Fokus Pembinaan Penembak Junior

Kamis 05-11-2015,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

CIREBON - Setelah gagal di Porda Jabar XII/2014, Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin) Kota Cirebon optimistis mampu menorehkan prestasi bagi Kota Cirebon di Porda Jabar XIII/2018. Sekretaris Umum Perbakin Kota Cirebn Danusi Suhaebah menjamin, 28 penembak junior yang saat ini dipersiapkan mampu mengatarkan Kota Cirebon ke tangga juara. Menurut Danusi, Perbakin semakin fokus pada pembinaan penembak muda. Saat ini sebuah peningkatan sudah mampu dicapai. Setidaknya, terlihat dari jumlah penembak junior yang masuk program pembinaan Perbakin. “Tahun lalu sedikit sekali atlet junior yang kita punya. Saat ini kita sudah memiliki 28 penembak baru yang terdiri dari pelajar SD sampai perguruan tinggi. Mereka rutin berlatih tiga kali seminggu,” tutur Danusi kepada Radar Cirebon, kemarin (4/11). Peningkatan kuantitas atlet binaan telah dicapai. Perbakin kini tengah berupaya untuk meningkatkan kualitas atlet-atletnya. “Sebuah kemajuan secara perlahan terus dihasilkan oleh para penembak. Saat ini saja ke-28 penembak junior kita hampir mencapai MQS (Minimum Qualifikation Score),” terang Danusi. “Kemajuan itu dicapai oleh para penembak kurang dari setahun berlatih. Dengan segala keterbatasan yang kami hadapi, kemajuan itu bolehlah dibilang sangat bagus,” imbuhnya. Dia menambahkan, saat ini rata-rata penembak junior mampu mendapatkan 8,6 poin dalam sekali tembakan. “Dalam satu sesi pertandingan ada 40 kali tembakan. Jadi, atlet-atlet kita yang baru itu, rata-rata mampu mencapai 344 poin setiap kali dilaksanakan skoring,” tuturnya. Danusi mengakui masih ada sejumlah kendala. Keterbatasan senjata masih menjadi masalah besar bagi Perbakin. Masalah yang sudah dihadapi bertahun-tahun oleh Perbakin itu, menurut Danusi, belum mendapatkan solusi yang tepat. Minimnya sponsor dari pihak swasta, membuat Perbakin hanya menggantungkan harapan kepada KONI sebagai kepanjangan tangan pemerintah. “Persoalan kita masih sama. Senjata sangat terbatas. Kita hanya punya dua senjata yang layak. Satu senapan dan satu pistol. Dengan senjata itu, ke-28 penembak kita berlatih secara bergantian. Untuk pengadaan peluru dan kertas sasaran, kita gunakan dana stimulan dari KONI. Untuk pengadaan senjata, rencananya kami pun akan mengajukan proposal ke KONI,” beber Danusi. (ttr)  

Tags :
Kategori :

Terkait