KUNINGAN - Selama dua hari (11-12/11), peserta didik PAUD non formal menggikuti peragaan manaksik haji di Open Space Gallery Linggarjati. Acara rutin tahunan tersebut melibatkan 4.000 peserta didik dari 32 kecamatan. Ketua Himpaudi (Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia) Kabupaten Kuningan, H Timu MPd menyebutkan, tujuan digelarnya peragaan manasik haji adalah untuk mengenalkan nilai-nilai Islam sejak dini kepada anak-anak. Dengan diajarkan sedini mungkin, mereka akan menjadi generasi Islami yang berguna untuk masa depan Kuningan. “Kami rutin gelar kegiatan ini. Dan alhamdulillah perhatian dari ibu bupati sangat besar, di mana beliau menyempatkan hadir untuk membuka peragaan manasik,” ucap Timu. Kegiatan ini juga, kata dia, untuk mengenalkan rukun Islam nomor lima, yakni ibadah haji, kepada peserta didik. “Diharapkan, kelak mereka bisa melaksanakan ibadah haji ke tanah suci,” ujarnya. Sementara itu, Bupati Kuningan Hj Utje Ch Hamid Suganda menerangkan, praktik latihan manasik haji bagi anak-anak adalah langkah awal yang baik dalam upaya mengenalkan ajaran Islam. “Alquran secara tegas memposisikan anak dalam beberapa posisi. Sebagai qurrota ’ayun (permata hati). Anak juga diposisikan sebagai fitnah (ujian) bagi kedua orang tuanya,” jelas dia. Lanjutnya, anak juga diposisikan sebagai zuyin (perhiasan), dan anak juga diposaisikan sebagai aduwummubiin (musuh yang nyata) bagi kedua orang tuanya. Pada dasarnya, kata Timu, hidup adalah pilihan. “Oleh karena itu, mau dibawa kemana anak-anak kita kelak? Tentunya jangan sampai aduwummubiin (musuh yang nyata) bagi kedua orang tua dan lingkungannya,” terangnya. “Hal tersebut bisa terjadi apabila anak-anak kita tidak pernah dikenalkan pada nilai agama, lanjut dia. “Guru-guru di lingkungan sekolah merupakan langkah yang harus kita lakukan bersama, transfer ilmu pengetahuan sangat penting diberikan kepada anak-anak kita. Tapi transfer nilai-nilai agama jauh lebih penting. Maka, saya sangat mengapresiasi atas langkah Himpaudi yang menjadikan pelatihan manasik haji bagi anak-anak di usia dini, sebagai agenda rutin tahunan,” ucap Utje. “Allah telah mengingatkan kita semua yang tertuang dalam Alquran, yang artinya bahwa, Dan hendaklah kamu semua takut apabila meninggalkan di belakang kamu generasi yang lemah. Ayat tersebut sebagai warning agar kita lebih giat dalam membangun generasi yang lebih kuat, baik kuat ilmunya, kuat imannya, dan juga kuat ekonominya,” tutur Utje. Dari pantuaan Radar, para siswa PUAD khidmat mengikuti kegiatan ini. Mereka didampingi oleh para pembimbing melaksanakan peragaan manasik haji seperti thawaf, sa’i, dan jumrah. (mus)
4.000 Siswa PAUD Belajar Manasik Haji
Kamis 12-11-2015,09:00 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :