Polisi Selidiki Bentrokan Ormas

Rabu 18-11-2015,13:32 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Semua Pihak Harus dapat Menahan Diri CIREBON – Diduga adanya kesalahpahaman, dua kelompok masyarakat dari salah satu OKP dan LSM terlibat keributan (bentrok,red) di Jl Ki Ageng Tapa, Desa Palimanan Timur, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon atau tepatnya depan SMPN 1 Palimanan, kemarin (17/11). Dalam keributan itu, salah satu orang anggota organisasi kepemudaan (OKP) terluka tusuk. Sedangkan 11 orang lainnya dari kedua belah pihak mengalami luka-luka hingga harus dilarikan ke RS Mitra Plumbon dan RSUD Gunung Jati. Buntut pertikaian dua ormas tersebut membuat jajaran Polres Cirebon mengambil langkah tegas. Kapolres Cirebon AKBP Sugeng Hariyanto melalui Kapolsek Gempol, Kompol H Sutisna menegaskan, pihaknya masih mendalami dan mengusut kasus keributan yang melibatkan salah satu OKP dan LSM tersebut. “Kami minta agar minta supaya masing-masing ormas dapat meredam para anggotanya masing-masing sehingga tidak berbuat yang mengarah kepada tindakan pelanggaran hukum. Polisi meyakinkan akan melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut,” tegas mantan Kapolsekta Cirebon Selatan Timur ini. Kompol H Sutisna juga mengimbau masyarakat maupun anggota ormas untuk dapat bersama-sama menjaga situas keamanan di Kabupaten Cirebon yang kondusif. “Mari kita sama-sama menjaga situas keamanan di Kabupaten Cirebon khususnya wilayah hukum Polsek Gempol tetap kondusif. Jangan ada lagi gesekan-gesekan di masyarakat. Selesaikan dengan musyawarah jika ada masalah,” tuturnya. Sementara itu, Sakwad, Dankoti salah satu anggota OKP menuturkan, awalnya pimpinan proyek tersebut meminta bantuan organisasinya untuk melakukan pengamanan. Namun, ketika dirinya mendatangi lokasi melihat sudah ada yang melakukan pengamanan dari salah satu LSM lain. Kedatangan dirinya malah disambut dengan keributan yang berujung aksi penusukan terhadap anggota OKP. “Saya datang itu untuk menanyakan kepada mereka (LSM,red) siapa pimpro yang meminta mereka melakukan pengamanan di proyek itu. Karena kami yang mendapat tugas untuk menjaga keamanan proyek ini bukan LSM lain. Salah satu anggota kami luka tusuk senjata tajam dan beberapa di antaranya luka-luka akibat pukulan. Kasusnya sudah kami laporkan ke polisi untuk mengusut tuntas kasus penusukan ini,” tuturnya. Terpisah, Maman Ketua Umum LSM dihubungi Radar Cirebon mengaku pihaknya juga mendapat tugas pengamanan di lokasi proyek betonisasi jalan tersebut. “Saat itu beberapa anggota saya tengah melakukan pengamanan di lokasi proyek, namun ada beberapa anggota OKP datang secara tiba-tiba melakukan penyerangan. Kami tidak tahu permasalahannya apa tiba-tiba diserang. Padahal kami sudah tiga hari tidak jaga di lokasi proyek,” akunya. Masih menurut Maman, kejadian tersebut tidak berhenti di lokasi proyek, namun mereka juga menyerang sekretariat LSM tersebut di daerah Kecamatan Talun. “Akibat penyerangan ke Talun, beberapa anggota kami yang ada di sekretariat mengalami luka-luka akibat dipukul,” tuturnya. Ia pun meminta kepada polisi untuk menangkap para pelaku penyerangan terhadap anggotanya di lokasi proyek dan sekretariat LSM. “Kami serahkan semua kasus ini ke jalur hukum. Kami juga meminta polisi menangkap dan memproses pelaku penyerangan,” ungkapnya. (arn)

Tags :
Kategori :

Terkait