Tak Sanggup Bayar Listrik PJU

Sabtu 28-11-2015,14:57 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Ajukan Penangguhan Biaya, Saldo Pembayaran PJU Tinggal Rp36 Juta KESAMBI - Pemerintah Kota Cirebon meminta penangguhan biaya rekening tagihan listrik kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk Penerangan Jalan Umum (PJU) pada bulan Desember. Pasalnya, alokasi anggaran pembayaran listrik PJU tinggal tersisa Rp36 juta. Jumlah ini tidak mencukupi untuk membayar listrik pada bulan Desember mendatang. \"Surat permohonan itu sedang kita buat, tinggal ditandatangani oleh Walikota Cirebon. Minggu-minggu ini mau disampaikan ke PLN,\" tukas Kepala UPTD Penerangan Jalan Umum Dishubinkom Kota Cirebon, Dodi Rochdiat AMKL kepada Radar, Jumat (27/11). Disebutkan dia, pemkot sendiri mengalokasikan anggaran listrik PJU sebesar Rp10,5 miliar untuk satu tahun. Dari bulan Januari hingga November, pihaknya sudah menghabiskan sebesar Rp10 miliar lebih. Sehingga alokasi dana menyisakan sebesar Rp36 juta untuk bulan Desember. Sementara tagihan PJU setiap bulan rata-rata mencapai Rp900 juta. \"Pada bulan November saja kita membayar Rp914 juta, sedangkan sisa saldo tinggal Rp36 juta. Maka dari itu, kita minta pembayaran ditangguhkan, untuk anggaran tahun depan,\" jelas Dodi. Diakuinya, hal ini tidak hanya terjadi tahun ini. Pembayaran listrik untuk PJU selalu kekurangan setiap menjelang akhir tahun. Maka setiap akhir tahun itu pula, pihaknya mengajukan penangguhan pembayaran. \"Ini sudah hampir setiap tahun. Saya rasa PLN juga paham, ini fasilitas umum. Biasanya untuk anggaran PJU itu, bulan Januari sudah bisa dicairkan sehingga bisa langsung dibayarkan,\" jelasnya. Untuk menyiasati anggaran listrik PJU yang selalu membengkak, Dodi menyebut pihaknya akan melakukan kwh-nisasi PJU se-Kota Cirebon. Diprediksi dengan adanya program kwh-nisasi tersebut akan menghemat listrik PJU sebesar 40 persen. \"Kurang lebih ada 400 rekening PJU yang harus dibayar ke PLN. 300 sudah memakai kwh. Sementara 100 rekening masih abodemen. Nah Abodemen ini yang memberatkan, karena lampu nyala tidak nyala kita tetap bayar Rp300 juta per bulan,\" jelasnya. Maka dari itu, UPTD PJU akan melakukan program kwh-nisasi, agar seluruh rekening PJU bisa memakai sistem kwh. Direncanakan, pemasangan satu kwh untuk 15-20 titik PJU. \"Sekarang kan sudah ada sekitar 300 kwh, minimal kita akan tambah 150 kwh lagi. Pendataan sudah dilakukan baru di tiga kecamatan,\" tambahnya. (jml)   ILMI YANFA UNNAS/RADAR CIREBON

Tags :
Kategori :

Terkait