Bukan Lagi La Joya

Minggu 10-01-2016,14:10 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

JUVENTUS menahbiskan Paul Pogba musim 2015/2016 ini sebagai playmaker tim. Pemberian angka keramat seorang playmaker, sepuluh, adalah pembuktian pengangkatan Pogba sebagai jenderal lini tengah Bianconeri, julukan Juventus. Namun sampai giornata ke-18 lalu, bukan pemain berusia 22 tahun itu yang jadi pengumpan terbanyak buat Juventus. Malah Juan Cuadrado dan Paulo Dybala yang menghasilkan assist tersering buat Juventus. Masing-masing berkontribusi empat assist. Sedang Il Polpo, julukan Pogba, baru tiga assist. Seperti diberitakan Sky Sports kemarin (9/1), Pogba tak mempermasalahkan hal itu. Kata mantan pemain Manchester United itu, toh liga baru berjalan separuh musim. Soal pencapaian Dybala yang menyalipnya untuk urusan assist, penggawa timnas Prancis tersebut tak kaget. Sebab Dybala yang direkrut dari Palermo musim panas 2015 lalu dengan banderol 32 juta Euro (Rp484,2 Miliar) menunjukkan masa depan gemilang. “Dia (Dybala, red) adalah seorang fenomena. Melihat Dybala bermain dan berada satu tim dengannya adalah luar biasa,” ucap pemain kelahiran Lagny-sur-Marne itu. Capaian gol Dybala sejauh ini yang sudah sembilan gol, dan semuanya lahir lewat kaki kiri mengingatkan Pogba akan permainan konsol favoritnya, Sony Playstation. “Saya punya panggilan khusus buat Dybala setelah menyaksikan bagaimana gol-gol tercipta olehnya. Dybala adalah Square R2,” ujar Pogba. Bagi Anda yang gemar bermain game konsol pasti paham apa maksud Square R2. Menekan Square R2 atau ‘R2 Kotak’ akan menghasilkan tendangan keras memutar. Dengan panggilan baru itu, Dybala bukan lagi La Joya buat Pogba. Padahal di klub lamanya, La Joya yang berarti permata. Julukan itu diberikan karena Dybala adalah pemain terbaik sekaligus aset Palermo. Sementara itu, allenatore Sampdoria Vincenzo Montella mewanti-wanti anak asuhnya dengan kombinasi Pogba-Dybala. Kedua pemain berusia 22 tahun itu sama-sama punya kemampuan melebihi pemain seusianya. Gaya main Dybala mengingatkan Montella ketika mengalami era keemasan di AS Roma pada awal millenium ini. Sebagai penyerang, Dybala punya dribbling dan akurasi tembakan yang luar biasa. Montella sendiri sebenarnya sudah kesengsem cukup lama dengan penampilan Dybala. Ketika melatih Catania musim 2011/2012 di Serie B, allenatore berusia 41 tahun itu sudah berusaha membajaknya dari Palermo. “Bahkan ketika masih di kasta kedua pun, harga Dybala sudah tak terjangkau oleh sesama tim Serie B,” tutur Montella. (dra)

Tags :
Kategori :

Terkait