Kemenhub Ambil Alih Pembangunan

Jumat 15-01-2016,19:18 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Presiden Jokowi Minta Proyek BIJB Dikebut KERTAJATI - Kunjungan Presiden RI Joko Widodo Ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati mengeluarkan beberapa keputusan penting dan strategis. Setelah mendapat pemaparan dari Gubernur Jawa Barat dan staf kementerian perhubungan (kemenhub) mengenai perkembangan BIJB, Jokowi langsung mengadakan rapat singkat di area runway. Beberapa menteri dan pejabat turut serta, diantaranya Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan, Menteri Perhubungan Ignatius Jonan, Menko Pembangunan manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Gubernur Jabar Ahmad Heriyawan serta pejabat lainnya. “Kebutuhan anggaran untuk pembangunan bandara hingga rampung diperkirakan mencapai Rp2,5 triliun. Pemprov Jabar telah mengeluarkan Rp500 miliar, sehingga sisanya akan ditutupi APBN. Jadi sisa yang Rp2 triliun akan diambil alih APBN melalui anggaran dari kemenhub,” kata Jokowi kepada sejumlah awak media termasuk Radar kemarin (14/1). Jokowi mengaku dirinya telah menawarkan proyek BIJB ke Angkasa Pura (AP), namun pihak AP tidak menyanggupi. Jokowi akhirnya menunjuk kemenhub melalui APBN untuk ambil alih sekaligus menyelesaikan bandara. Dia juga mencatat pembebasan lahan sudah dilakukan sekitar 6 tahun dan dirasa sudah terlalu lama, konstruksi landasan pacu (runway) juga sudah menghabiskan Rp375 miliar APBN. “Saya menekankan pembangunan bandara ini jangan berlama-lama, kita maunya cepat. Saya targetkan tahun depan atau awal 2018 sudah selesai. Jika dalam waktu dua tahun ini rampung, itu artinya BIJB dibangun dalam delapan tahun. Runway yang sekarang sudah 2.500 meter lebarnya 60 meter, nanti akan menjadi 3.000 meter. Itu baru satu runway rencana besarnya ada dua runway dan taxiway-nya,” ujar Jokowi. Ignasius Jonan menambahkan, pembangunan BIJB Kertajati diperkirakan selesai akhir 2017 atau awal 2018. Tahun 2016 ini kemenhub akan fokus menyelesaikan sisi udara, artinya siap dalam hal navigasi. Disusul pembangunan terminal yang akan dikerjakan di tahun 2016. Jadi target awal tahun 2018 sudah selesai bisa tercapai. “Rencana pembangunan ini sudah dibuat sejak tahun 2003. Namun pembangunan Bandara Kertajati baru mulai dikerjakan fisik bersama Pemprov Jabar mulai 2013 sampai sekarang. Desain panjang runway 3.000 meter dengan lebar maksimal 60 meter. Menurutnya ukuran runway sangat besar, ukuran internasional pun jarang ada sampai 60 meter. Seperti runway terpanjang di Hang Nadim Batam yang panjangnya 4.000 meter tapi lebarnya 45 meter,” kata Jonan. Pada tahap pertama, BIJB mempunyai kapasitas 8-10 juta orang per tahun. Jika beroperasi secara penuh maka angkanya diperkirakan bisa mencapai kapasitas 20 juta orang per tahun. “Kita juga akan ajak Pemda Majalengka untuk membuat kota mandiri, saya dengar bupatinya telah memiliki konsep aerocity itu,” jelas Jonan. Hal senada diungkapkan Bupati Sutrisno, BIJB harus memberikan manfaat bagi warganya terutama yang berada di lingkungan sekitar bandara. Jangan sampai terulang seperti di bandara internasional lain, dimana warganya hanya menjadi tukang antar jemput dan jadi penonton hilir mudik pesawat. Untuk itu pihaknya telah berkoordinasi dengan pemprov maupun kemenhub untuk bisa bersinergi, baik pada tahap pembangunan maupun pengelolaannya. “Kita telah memiliki konsep aerocity dan telah dilakukan riset, sehingga bisa dijadikan acuan daerah sekitar bandara maupun daerah penyangga. Karena disitu akan berkumpul banyak orang maka bisa dibangun industri penunjang, hotel, tempat hiburan, rekreasi, rumah makan, jasa transportasi dan lainnya,” tegasnya. (gus)

Tags :
Kategori :

Terkait