SEPANG -Uji coba pra musim balap MotoGP tahun ini resmi digelar hari ini (1/2) bertempat di Sirkuit Sepang, Malaysia. Para rider utama sudah tentu sangat menantikan gelaran ini setelah liburan musim balap tahun lalu.
Ducati memastikan bahwa juara dunia dua kali Casey Stoner akan turun dalam tes resmi tersebut bersama rider-rider utama lainnya. Ini adalah kali pertama rider Australia tersebut terlibat dalam uji coba resmi sejak pensiun akhir 2012 silam.
Rencana awal Stoner akan turun di uji coba privat Ducati dua hari beruntun pada Sabtu dan Minggu kemarin (31/1). Namun melihat perkembangan positif yang dicapai dalam sesi uji coba hari pertama (Sabtu) skuad Bologna itu memutuskan untuk menurunkannya bersama dua rider utama lainnya Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone.
Ducati sendiri belum mengumumkan pada hari apa tepatnya Stoner akan diturunkan. Yang pasti uji coba akan berlangsung 1-3 Februai di Sepang. Karena sudah dipastikan ikut uji coba pra musim di hari terakhir kemarin tes privat Ducati hanya diikuti Michelle Pirro.
Apa pentingnya jika Stoner turun pada uji coba resmi? Yang paling ditunggu adalah dimana level membalap rider 30 tahun tersebut setelah cuti panjang tiga tahun belakangan. Menarik untuk mengetahui apakah Stoner masih secepat dulu saat merebut gelar juara dunia pada 2007 atau 2011. Atau mampukan Stoner bersaing dengan rider-rider top berstatus juara dunia seperti Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, dan Marc Marquez.
Belum cukup di situ. Fans MotoGP juga ingin tahu apakah Stoner bisa lebih cepat dari dua rider tim utama Ducati. Karena dalam sejarahnya, meski Ducati punya idealisme ingin mengorbitkan rider potensial Italia, mimpinya itu tidak pernah kesampaian.
Bahkan ketika merekrut sang legenda Valentino Rossi 2011-2012 lalu. Malahan Stoner yang sukses mempersembahkan gelar untuk Ducati.
Dari data uji coba privat hari pertama Sabtu performa Stoner tidak terlalu jauh dari catatan waktu terbaik rider Ducati saat GP Malaysia tahun lalu. Lap terbaiknya 2 menit 02,1 detik. Berselisih 0,7 detik dari waktu Iannone. Dua rider tersebut mencatat waktu terbaiknya dengan menggunakan motor generasi sebelumnya Desmosedici GP15. Tapi yang membuatnya sulit dibandingkan adalah Stoner menggunakan ban Michelin sedangkan saat balapan tahun lalu semua motor MotoGP memasang ban Bridgestone yang lebih stabil.
Stoner mengaku terkejut dengan pencapaiannya itu. Dia tidak menyangka proses adaptasinya begitu cepat. ’’Aku butuh waktu untuk kembali ke kecepatan maksimalku dan mengembalikan feeling-ku. Karena sudah setahun terakhir aku tidak menunggang motor MotoGP dan tidak mengendarai motor apapun selama enam bulan,’’ ungkapnya dalam jumpa pers usai uji coba seperti dikutip Autosport.
Seperti banyak rider lain Stoner merasa karakter ban depan Michelin ganjil. Cengkeramannya begitu rapuh dibandingkan Bridgestone. ’’Tapi aku mengendarai motor baru dengan Michelin. Jadi masih ada ruang untuk memperbaikinya dan setiap langkah yang kami buat mengarah ke jalur yang benar,’’ terusnya sebagaimana dilansir Motorsport.
Soal GP15 Stoner menyatakan motor tersebut luar biasa. Punya stabilitas pada pengereman dan saat melibas di tikungan pelan. Soal kemungkinan tampil dengan jatah wildcard Stoner lagi-lagi menjawabnya dengan diplomatis. ’’Aku adalah penguji bukan pembalap. Jadi aku tidak punya target apa-apa selain membantu (mengembangkan motor),’’ tandasnya. (cak)