Hasil Uji Sampel Jajanan di 13 Sekolah Kota Cirebon, Hasilnya…

Jumat 12-02-2016,17:18 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

KKP Cirebon:  Ada Kandungan Boraks, Rhodamin B, dan Formalin  CIREBON -Bagi para orang tua terutama yang putra-putrinya duduk dibangku TK, RA, dan SD diharapkan lebih waspada dan berhati-hati terhadap jajanan yang ada di lingkungan sekolah. Pasalnya dari uji sample yang dilakukan oleh Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Kota Cirebon pada sedikitnya 38 jenis jajanan yang terebar di 13 sekolah di Kota Cirebon mengandung bahan-bahan berbahaya seperti Boraks, Rhodamin B dan Formalin. Kepala Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Kota Cirebon Drs Ripin Ependi MSi didampingi Kepala Seksi Ketahanan Pangan, Ir Iin Inayati, mengatakan dari 22 kelurahan di Kota Cirebon, hanya 13 kelurahan yang menyerahkan data pemantauan keamanan pangan jajanan anak sekolah. Menurutnya, keamanan jajanan anak sekolah masih memprihatinkan. Dari 111 pemeriksaan sampel, ada 39% yang positif mengandung bahan berbahaya. Artinya, tingkat keamanan makanan jajanan anak sekolah hanya di angka 61% “Dari hasil pemantauan di lapangan, sekitar 39% konsumsi makanan di sekolah TK, RA dan SD dinyatakan tidak aman. Kebanyakan makanan tak aman dikonsumsi karena mengandung boraks, rhodamin B dan formalin,” ujar Iin kepada Radar, Rabu (10/2). Dia mengungkapkan, jenis jajanan berbahaya yang mengandung rodamin B adalah HM, SK, SS, AJ, permen HB, MD, AAJ, AA, serta minuman FR (semua jenis jajanan itu ditulis dalam bentuk inisial). Sementara untuk jenis makanan yang mengandung formalin di antaranya BP, CR, RR, BB, NG, SM, BS, CK, SO, MB, SR, BB, EE, BR, dan TJ. Kemudian, jenis makanan mengandung formalin lainnya adalah jenis makanan MS, SA, BR, dan TM. Lebih lanjut dia membeberkan, jenis makanan berbahaya yang lainnya mengandung boraks adalah KI, NG, LT, SI, MB, CK, SO, dan CK. Yang terakhir adalah, jenis makanan berbahan yang mengandung klorin adalah YK permen MLW. “Itu merupakan jenis jajanan sekolah yang harus diwaspadai. Sebab, bahan makanan yang digunakan sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia,” terangnya. Dia menerangkan, dari 13 sekolah, ada 6 sekolah yang penjaja makannnya hanya berjualan di areal dalam sekolah, sementara 3 sekolah yang penjaja makanannya ada di dalam dan luar sekolah. Sedangkan 4 sekolah lainnya, penjaja makanan berjualan di luar dan di dalam sekolah. “Kondisi kantin sekolah di Kota Cirebon masih kurang mendapat perhatian dari pihak sekolah. Sebab, dari 13 sekolah, baru empat sekolah atau 30,77% yang secara khusus menyediakan kantin. Walaupun dikelola pihak ketiga, para pedagang penjaga makanan,” tandasnya. Disinggung di mana 13 sekolah tersebut, Iin enggan membocorkannya. Yang jelas, tambah dia, 13 sekolah itu meliputi TK, RA, dan SD. Sedangkan tingkat SMP ataupun SMA tidak dilakukan pengecekan. “Kalau anak SMP maupun SMA mereka sudah bisa memilah makanan sendiri mana yang layak dikonsumsi atau tidak,” pungkasnya. (sam)

Tags :
Kategori :

Terkait