Ceraikan Bella Shofie, Suryono: Dia Maunya Cuma Saat Senang

HARI kasih sayang atau Valentine’s Day sejatinya menjadi hari bahagia bagi artis Bella Shofie. Namun, kenyataanya, Bella, sapaan akrabnya itu menadapat kado pahit dari suaminya, Suryono. Pasalnya, dalam waktu dekat perempuan berusia 24 tahun digugat cerai sang suami. Suryono akan mengajukan permohonan cerai di Pengadilan Agama Jakarta Selatan (PA Jaksel). Pengusaha asal Papua tersebut juga telah menunjuk Pieter Ell sebagai kuasa hukum yang menangani permohonan cerai tersebut. ”Saya ditunjuk Suryono dan diberi surat kuasa. Surat itu sudah ditandatangani pada 13 Februari lalu di Jayapura pukul 13.00 WIB,\" ujar Pieter di Gedung Sarinah, Jakarta. Menurut dia, kliennya menggugat cerai Bella karena sudah merasa tidak ada keharmonisan lagi dalam rumah tangga yang belum genap berusia setahun itu. Bella dan Suryono menikah pada 10 Mei 2015 lalu. Mereka menggelar acara resepsi pernikahan secara mewah di Nusa Dua, Bali. ”Sudah nggak cocok,” tandas Pieter. Niat Suryono untuk mengakhiri rumah tangganya dengan Bella yang baru berumur 10 bulan sudah bulat. Suryono kecewa karena Bella tidak mau mengerti posisi suaminya yang kesepian di Jayapura. ”Namanya istri, harusnya selalu mendampingi suami di kala susah, senang, sakit, sehat. Bukannya hanya mendampingi kalau lagi senang saja. Tidak boleh begitu,” kata Suryono dalam perbicangan di salah satu stasiun TV, Senin (15/2). Dia menyebutkan, sebulan terakhir sudah berupaya melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan rumah tangganya. Namun usahanya sia-sia, karena Bella lebih senang dengan dunianya. ”Bella tahu kalau sejak menikah dengan dia, saya kesepian di Jayapura. Karena anak-anak dan mantan istri saya sudah kembali ke Makassar,” katanya. Terkait adanya paksaan dari istri pertama supaya Suryono menceraikan Bella, kabar tersebut ditepis Pieter. ”Nggak ada paksaan dari istri pertama untuk mengajukan gugatan cerai,\" tegas Pieter. Yang pasti, kliennya sudah merasa tidak ada lagi kecocokan dengan wanita 24 tahun itu. ”Inti persoalannya (Suryono gugat cerai, red) karena merasa tidak harmonis. Kalau nggak harmonis ngapain diteruskan dan dipaksakan? Kan gitu,” tandas Pieter. (ash)