KEJAKSAN – Persoalan penutupan aktivitas bongkar muat batubara yang belum menemui titik terang, mendorong TNI terpanggil untuk ikut menuntaskan polemik tersebut. Selasa (16/2), seluruh masyarakat pesisir Kec Lemahwungkuk, dikumpulkan Korem 063 Sunan Gunung Jati, di Gedung Pelelangan Ikan, DKP3 Kota Cirebon. Pertemuan tersebut juga dihadiri Kapolres Kota Cirebon AKBP Eko Sulistyo. Dalam pertemuan itu, Danrem 063 Sunan Gunung Jati, Kolonel Inf Sutjipto mengatakan, pihaknya akan membela masyarakat selagi itu keinginan hati warga. “Kalau fakta di lapangan banyak warga yang dirugikan kami akan back up,” ujar Sutjipto, saat memimpin rapat. Danrem mengaku, dalam pertemuan para pemangku kebijakan, pihaknya akan memediasi. Dalam pertemuan itu, semua unsur akan dihadirkan. Sebab, selama ini pertemuan terkesan sepotong-sepotong, sehingga tidak pernah ada solusi. Disinggung apakah setuju dengan penutupan bongkar muat batubara, Sutjipto mengaku secara pribadi tidak sepakat. Sebab, akan ada dampak yang lebih besar. Sebab, mulai dari Purwakarta, Karawang, Bandung, Subang dan daerah lainnya di Jawa Barat bahkan nasional akan terkena dampaknya. Tapi, tetap pihaknya mengambalikan lagi persoalan ini kepada pemangku kebijakan yakni pemerintah. “Kalau yang meminta ditutup hanya puluhan orang, tapi yang dirugikan ribuan orang akan berdampak pada stabilitas negara,” jelasnya. Terkait pertemuan bersama warga Kelurahan Panjunan yang merupakan instruksi dari pusat, Danrem membantahnya. Pertemuan itu dilaksanakan atas inisatifnya sendiri, tanpa ditunggangi kepentingan apapun. (sam)
Secara Pribadi, Danrem Tidak Sepakat Batubara Ditutup, tapi…
Rabu 17-02-2016,11:06 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :