Anak-anak Kota Ini Sulit Menemukan Taman Bermain

Sabtu 20-02-2016,08:56 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KEJAKSAN - Semakin sempitnya lahan di Kota Cirebon, berdampak bagi terganggunya anak-anak menikmati taman bermain. Bahkan anak Kota Cirebon jika ingin bermain sepak bola pun harus membayar lapangan futsal yang disewanya. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Drs Jaja Sulaeman MPd mengatakan, anak-anak di Kota Cirebon mungkin berbeda kondisinya dengan anak-anak di wilayah lain yang memilih luas wilayah yang besar. Namun demikian, pemkot berusaha untuk tetap menjadikan Kota Cirebon sebagai Kota Layak Anak, dan itu harus dipenuhi tumbuh kembang anak. “Kita sedang mencoba menata ke arah sana,” kata Jaja saat menerima kunjungan Komisi D DPRD Kabupaten Temanggung, kemarin. Hal itu dilakukan agar hak-hak anak bisa terlindungi mulai dari sisi kesehatan, pendidikan dan mereka bisa hidup layak. Belum lama ini, pihaknya bahkan mengikuti rakor kota layak anak se-Jabar. Dalam rakor itu, ternyata betapa pentingnya memperhatikan tumbuh kembang anak. Apalagi anak dalam usia balita sebagai golden age sampai 18 tahun merupakan sasaran kota layak anak. Wakil Ketua DPRD Temanggung Mattoha mengaku, kedatangannya ke Kota Cirebon dalam rangka studi banding tentang Kota Layak Anak, dan Temanggung saat ini berusaha untuk merintis menjadikan Temanggung sebagai daerah layak anak. Dengan luas wilayah 840 km persegi jumlah penduduk 800 ribu jiwa, terdiri  20 kecamatan, 220 desa, 23 kelurahan, Temanggung mengandalkan produk yang mendunia yakni tembakau, kopi, jagung, dan kayu albasia. Dengan APBD tahun 2016 sebesar Rp1,7 triliun, belanja Rp1,4 T, Rp200 miliar PAD, penduduk bertani, pengembangan kawasan di dua titik lokasi kayu olahan. Elyna Anggota DPRD Kabupaten Temanggung menjelaskan, hak-hak anak bisa diberikan dengan baik sesuai alam dan situasi tiap daerah. Berdasarkan juklak pemerintah pusat dengan Bappeda sebagai ketua tim penyelenggara kota layak anak Kabupaten Temanggung, berusaha untuk mewujudkannya. ‘’Kita ingin tahu bagaimana pola penanganan anak di Kota Cirebon,“ kata politisi PKS Temanggung itu. Mantan aktivis KAMMI Daerah Semarang ini berharap mendapatkan informasi dan cara penanganan kesejahteraan sosial anak. Apalagi di Temanggung masih banyak anak jalanan yang butuh pemberdayaan. “Kami ingin belajar penanganan anak dan memberdayakan anak di Kota Cirebon,“ pungkas ibu berputra satu. (abd)  

Tags :
Kategori :

Terkait