Bawahannya Kurang Respon, Visi Bupati Anna Sulit Terwujud

Senin 29-02-2016,07:37 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

INDRAMAYU - Keinginan Bupati Indramayu, Hj Anna Sophanah untuk menarik investor agar bisa menanamkan modalnya di Kabupaten Indramayu sepertinya bakal terganjal. Pasalnya, belum ada sinergi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) yang berada di bawahnya. Hal ini terungkap dalam rapat koordinasi yang dihadiri oleh seluruh OPD di lingkungan Pemkab Indramayu di Aula Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Jumat (26/6). Mereka menolak masuknya investor yang akan menanamkan modalnya di Kecamatan Cikedung. Tokoh masyarakat Kecamatan Cikedung, H Rohadi SH MH, menyambut baik keinginan Bupati Indramayu, Hj Anna Sophanah yang membuka lebar-lebar investor untuk masuk ke Indramayu. Namun melihat fakta yang terjadi, keinginan bupati Indramayu sepertinya tak akan bisa terwujud, bila jajaran di bawahnya kurang merespons keinginan pimpinan. Pihaknya bersama masyarakat di Kecamatan Cikedung bertekad untuk membantu investor supaya mau berinvestasi di wilayah setempat. Sebab, Indramayutidak akan bisa maju kalau dari steak holder hanya berpikir untuk kepentingan dirinya sendiri bukan kepentingan masyarakat luas. \"Jangan bangga Indramayu dicap sebagai lumbung padi sementara masyarakat masih banyak yang berebut beras miskin (raskin). Apa yang harus kita banggakan dengan kondisi semacam ini?\" tegas Rohadi, dalam jumpa persnya, Minggu (28/2). Rohadi menegaskan, masyarakat menaruh harapan besar kepada bupati Indramayu yang baru saja dilantik supaya ada perubahaan yang cukup signifikan dalam pembangunan. Masyarakat Indramayu jangan sampai jadi penonton dengan dibukanya Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang pintu keluarnya ada di Kecamatan Cikedung. \"Kita semua tahu paska dibukanya tol Cipali. Puluhan rumah makan di pantura banyak yang gulung tikar,\" katanya. Rohadi meminta pemkab mencari solusi, bukan menghalang-halangi investor yang akan masuk. Dipilihnya Cikedung untuk berinvestasi itu cukup beralasan, karena jalur tersebut memang dilalui oleh Jalur Tol Cipali dan sebagai solusi dalam mengantisipasi sepinya perekonomian di kawasan itu. “Saya bersama masyarakat menagih janji bupati Indramayu yang siap menerima investor. Pejabat yang tidak mendukung kebijakan bupati sebaiknya diistirahatkan saja,\" tandas dia. Di tempat terpisah, Sekretaris Badan Penanaman Modal dan Perizinan (BPMP) Kabupaten Indramayu, Drs Iwan Hermawan MSi mengaku prihatin dengan banyaknya pengusaha rumah makan yang gulung tikar pasca beroperasinya Tol Cipali. Kondisi semacam ini menjadi tanggungjawab bersama untuk segera dicarikan solusinya. Salah satunya menarik investor masuk ke Indramayu. “Seluruh steak holder harus memberikan kemudahan bagi investor yang akan berinvestasi di Indramayu,” tuturnya. Pihaknya tidak akan bisa mengeluarkan izin kepada mereka yang akan berinvestasi apabila tidak ada rekomendasi dari dinas terkait. Hal ini perlu adanya pemahaman bersama dari seluruh pemangku kebijakan. Seperti pengembangkan pembangunan yang akan dilakukan PT Reysa Permata Cikedung. “Saya bukan tidak mau memberikan izin kepada pengembang, tapi harus ada rekomendasi dari pihak terkait terlebih dahulu,” kilahnya, Wilayah Cikedung, kata Iwan, sebenarnya tak masuk dalam kategori lahan teknis, karena yang masuk sebagai lahan teknis di antaranya Kecamatan Bongas, Anjatan, Gantar, Sukra, Losarang dan Kandanghaur. Semua OPD harus sama pemahamannya dan jelas memetakan mana lahan teknis dan bukan. Sebab, salah-salah akan berdampak pada kebijakan yang diambil. \"Kita harus bisa memetakan mana lahan teknis dan mana yang bukan. Cikedung itu bukan masuk lahan teknis dan layak untuk kawasan industri,\" terang mantan sekretaris Bappeda ini. Ditambahkannya, untuk membangkitkan kembali perekonomian masyarakat yang selama ini mulai kehilangan mata pencaharian pasca dibukanya Tol Cipali, pemkab harus memanfaatkan akses pintu tol yang ada di Cikedung. Adanya akses itu merupakan peluang, bukan justru diganjal. \"Kami setuju Cikedung masuk dalam kawasan industri. Jangan takut kita akan kehilangan stok pangan,\" ungkapnya. Sebelumnya, Bupati Indramayu, Hj Anna Sophanah berjanji memberikan kemudahan bagi investor yang akan menanamkan modalnya di Kabupaten Indramayu. Kemudahan yang akan diberikan meliputi proses membuatan izin. Pihaknya bahkan menyambut baik PT Reysa Permata Cikedung yang akan melakukan pengembangan lokasi kawasan wisata terpadu. \"Selama itu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kita harus mendukung,\" jelas bupati, usai dilantik oleh Gubernur Jabar H Ahmad Heryawan, di Gedung Merdeka Bandung. Untuk menarik investor di wilayah Cikedung, dirinya akan mengusulkan kepada pemerintah pusat supaya segera membangun akses jalan Indramayu yang tembus langsung ke Jalan Tol Cipali. Akses jalan tersebut secepatnya harus dibangun untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Pihaknya bersama DPRD Kabupaten  Indramayu juga akan segera membahas tata ruang guna memetahkan mana wilayah yang masuk  kawasan hijau dan agro industri. \"Kami terbuka lebar-lebar bagi investor yang akan menanamkan modalnya di Bumi Wiralodra,\" terangnya. Sebagai bentuk keseriusan ingin memberikan kemudahan kepada investor, bupati bersama Ketua DPRD H Taufik Hidayat dan anggota DPR RI H Daniel Muttaqien ST, langsung membahas tentang persoalan tersebut. (kho/oet)

Tags :
Kategori :

Terkait