Pabrik Merica Palsu Rupanya Tak Cuma Satu

Rabu 02-03-2016,08:41 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON- Produksi merica dan ketumbar oplosan alias palsu di Desa Setupatok, Kecamatan Mundu, rupanya mainan lama. Sulaeman yang sudah ditangkap polisi, bukan satu-satunya pengusaha yang mencoba mengais keuntungan besar dengan cara-cara yang tak lazim. Masih ada beberapa pengusaha lainnya yang belum tersentuh oleh polisi. Hal tersebut dikatakan Kuwu Setupatok Drs M Yusuf MPdI. Meski jumlahnya tidak banyak, namun Yusuf mengakui oknum pengusaha oplosan tersebut masih ada di wilayahnya. Mereka beraktifitas secara sembunyi-sembunyi. “Mereka produksi secara sembunyi-sembunyi dan kucing-kucingan dengan pihak desa maupun polisi,” ujar Yusuf saat dijumpai Radar di desa setempat, kemarin (1/3) . Desa Setupatok sendiri merupakan sentra home industry pembuatan bumbu dapur olahan atau kemasan. Namun hanya beberapa saja yang sudah mendaftarkan merek dan mengurus izin usaha di Disperindag. “Di Setupatok baru ada tiga pengusaha yang terdaftar. Sisanya masih belum. Salah satu kendalanya adalah keterbatasan SDM,” ujarnya. Praktik para oknum pengusaha tersebut sebenarnya bukan tanpa celah. Pihak desa sudah mencium gelagat tidak beres tersebut setelah beberapa kali melihat ada sejumlah keganjilan di lokasi pengolahan atau penggilingan bumbu. “Awalnya saya lihat kok aneh. Kok  ada nasi aking dan menir di tempat penggilingan. Sempat saya ingatkan, namun kembali ke orangnya masing-masing,” tuturnya. Dijelaskan Yusuf, kasus yang menimpa warganya bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya ada dua warganya yang tersandung kasus pemalsuan bumbu dan ditangkap di Tanggerang serta Bali. Saat itu dua warganya ditangkap karena memalsukan merica dengan bubur kodok (jajanan pasar yang berbetuk bulat kecil mirip biji merica) yang dicampur semen. “Belajar dari kasus tersebut kita terus dampingi para pengusaha, kita ikutkan seminar yang diadakan Disperindag Kabupaten Cirebon maupun pihak kecamatan agar para pengusaha tertib dan taat aturan,” paparnya. Setelah kejadian penangkapan terhadap Sulaeman tersebut, pihaknya pun mendorong dan memotivasi para pengusaha agar cepat-cepat mengurus surat izin dan mendaftakan merek dagangnya ke pihak terkait. Ia pun berharap agar masyarakat tak mengenarilisir seluruh pengusaha bumbu di Setupatok berbuat seperti yang dilakukan Sulaeman. Seperti diberitakan, polisi menggerebek pabrik merica dan ketumbar palsu milik Sulaeman, pekan kemarin. Terkuak bahwa sudah lebih dari satu tahun Sulaiman memproduksi bumbu dapur palsu. Dia bisa memproduksi dua ton merica dan ketumbar palsu dalam waktu dua minggu. Hasil produksi dipasarkan hampir ke semua pasar di wilayah Ciayumajakuning dan ke beberapa pasar di wilayah Jawa Tengah. Meskipun memiliki bau dan rasa hampir sama dengan yang asli, tapi merica dan ketumbar palsu tersebut ternyata dibuat dari bahan yang tidak layak untuk dikonsumsi. Bahan-bahan pembuat bumbu tersebut terbilang mudah didapat dengan harga yang cukup murah. Untuk anggas (kulit) merica ataupun ketumbar bisa didapat di pasar-pasar sayuran, bahkan bisa diperoleh secara gratis. Merica palsu diproduksi menggunakan bahan berupa nasi aking, anggas merica (kulit merica), cabai kering, dan menir (beras kecil). Bahan-bahan itu kemudian digiling lalu dikemas dengan ukuran setengah Kg sampai 1 Kg. Sementara untuk pembuatan ketumbar palsu berasal dari bahan jagung kering dicampur dengan anggas ketumbar (kulit ketumbar) dan digiling sampai halus. Dari mulai pengemasan dan pemasarannya pun hampir sama dengan proses merica palsu. Kapolres Cirebon Kota (Ciko) AKBP H Eko Sulistyo Basuki SIK SH MH didampingi Kasat Reskrim AKP Dadang Sudiantoro SH MH mengatakan terbongkarnya home industry merica dan ketumbar palsu tersebut adalah berkat laporan dari masyarakat. “Kita gerebek Jumat (26/2). Tersangka juga kooperatif dan mengakui segala perbuatannya,” ujar kapolres. Sementara hingga kemarin, pihak kepolisian menyegel rumah yang dijadikan gudang penyimpanan milik Sulaeman dan memasang police line. Di tempat tersebut masih terdapat bahan oplosan ketumbar dan merica yang belum sempat dikemas karena keburu digerebek polisi. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait