JAKARTA- Mata Dian Ekawati terlihat sembab. Perempuan berambut pendek terlihat menangis karena senang setelah menggendong anaknya, Suci Sobari, di pangkuannya. Bayi berusia empat bulan itu tampak tenang sembari diberi dot oleh ibunya. Suci akhirnya kembali ke Dian setelah seminggu di tangan pelaku penculikan. Dian yang sehari-hari bekerja sebagai penjual kopi di kawasan Kota Tua, Jakarta, itu mengaku senang bisa melihat kembali anaknya. Perempuan berusia 30 tahun itu sempat hilang harapan ketika mengetahui anaknya diculik oleh seseorang perempuan yang berniat membelikan baju untuk anaknya. “Saya keliling setiap stasiun. Setiap kereta saya naikin. Saya takut anak saya jadi pengemis,’’ ujarnya saat berada di Mapolda Metro Jaya kemarin. Dia kemudian bercerita mengenai kasus pencurian anaknya. Dian sedang berdagang di kawasan Kota Tua. Ketika itu ada seseorang perempuan yang menghampirinya. Perempuan yang mengaku bernama Desi itu kemudian mengatakan mau membelikan pakaian untuk Suci. Kemudian beberapa hari kemudian, tepatnya tanggal 23 Februari, Desi datang lagi bertemu Dian. Saat itu, Dian diajak ke Plaza Atrium, Senen. Desi kemudian menawarkan Dian untuk bekerja di toko kue. Ketika itu, Desi kemudian berusaha menepati janjinya untuk membelikan baju Suci. Desi yang mengaku kehabisan uang cash lantas meminta kepada Dian untuk mengambil uang di ATM. Sembari menyerahkan kartu ATM, Desi meminta agar Suci dititipkan ke dirinya. ’’Sini saya saja yang gendong. Kamu ke ATM ya,’’ ujar Dian menirukan ucapan Desi. Ketika Dian menuju ATM BRI, ternyata nomor PIN yang dimasukkan salah. Dian lantas kembali ke tempat semula. Namun ternyata Desi sudah tidak ada. Begitu pula anaknya. Dian yang panik lantas menghubungi Dahlan, suaminya. Lalu kemudian mendatangi Polsek Senen untuk membuat laporan. Setelah seminggu, akhirnya anaknya tersebut ditemukan. Tidak ada perubahan di tubuh Suci. Bayi mungil itu tampak tertidur nyenyak. Namun menurut Dian, anaknya lebih pendiam setelah sempat hilang. ’’Tadi kata dokter, anak saya diberi obat tidur di susunya,’’ lanjutnya. Direskrimum Polda Metro Jaya Kombespol Krishna Murti mengatakan, pengungkapan kasus penculikan bayi sendiri diakuinya cukup sulit. Namun Subdit Renakta berhasil mengungkap kasus tersebut dengan data yang sangat minim. ’’Kami terjun dengan data nyaris kecil,’’ terangnya. Para pelaku sendiri akhirnya seluruhnya diringkus. Yakni Uripah alias Desi (33), Sri Mulyaningsih (39), Kokom (43) dan Mimin (56). Dari Mimin, pelaku berhasil mengungkap Suci dijual dengan harga Rp2,5 juta ke Mimin. “Pembagiannya Rp2,2 juta untuk Desi, Sri dan Kokom masing-masing Rp150 ribu,’’ terangnya. Krishna menceritakan, setelah melakukan olah TKP, polisi berhasil mendapatkan alamat Kokom. Bersama Sri, Kokom merupakan orang yang bertugas mencari pembeli bayi. Kokom kemudian mengaku kalau yang menjualnya adalah Sri Mulyaningsih. Setelah menangkap Sri, kemudian polisi mendatangi Mimin di kawasan Kampung Pulo, Jakarta Timur yang membeli bayi tersebut. Mantan Kapolsek Penjaringan itu menyebut kelompok itu sudah sering melakukan aksi penculikan bayi. Biasanya para pembelinya adalah para janda yang tidak memiliki anak. ’’Nanti akan kami kembangkan lagi,’’ terangnya. Keempat pelaku dikenakan pasal mengenai kejahatan terhadap kemerdekaan seseorang dan penculikan anak. Yaitu, Pasal 328 KUHP dan Pasal 83 juncto Pasal 76 UU No 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Mereka diancam dengan hukuman penjara maksimal 15 tahun. (nug/gin)
Setelah Dijual Penculik Rp2,5 Juta, Bayi Ini Ditemukan Lagi
Rabu 02-03-2016,09:12 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :