KANDANGHAUR - Sungai Cidongkol di Kecamatan Kandanghaur, kembali meluap dan mengakibatkan ratusan hektare sawah yang sudah ditanami padi di Desa Ilir, Eretan Wetan dan Desa Soge terendam banjir. Banjir tersebut bisa menyebabkan padi mati. Menurut Kuwu Ilir, H Wahab, meluapnya Sungai Cidongkol disebabkan debit air naik akibat curah hujan dengan intensitas tinggi yang turun dalam beberapa hari terakhir. Diperparah lagi dihilirnya terjadi gelombang pasang laut dimuara desanya, sehingga arus sungai terhambat. “Derasnya luapan juga mengakibatkan beberapa tanggul mengalami jebol, karena tidak kuat menahan beban arus. Di desa kami tanaman padi yang terendam banjir seluas 225 hektare. Untuk usia tanaman 15–20 hari,” ujar Wahab, kepada Radar. Wahab mengatakan, Sungai Cidongkol yang melintasi beberapa desa di Kecamatan Kandanghaur tersebut posisinya lebih tinggi dari tanah darat maupun areal persawahan. Sehingga, ketika mengalami pasang sungai tersebut meluap. “Januari kemarin sungai itu meluap dan merendam tanaman padi. Pertengahan Februari, petani kembali menanam ulang, karena tanamannya mati,” tuturnya. Sekarang, lanjut dia, terendam lagi dan dipastikan tanaman padi tidak bisa bertahan. Petani juga sudah melakukan upaya, yaitu menambak tanggul tanggul yang jebol, Namun, karena derasnya air membuat usaha tersebut sia-sia. Kuwu Eretan Wetan, H Edi Suhaedi menambahkan, akibat meluapnya Sungai Cidongkol, sedikitnya 72 hektare tanaman padi didesanya terendam. Banjir tersebut sudah dua kali terjadi. Hanya saja banjir kali ini tidak merendam pemukiman penduduk. Sementara di Desa Soge, menurut informasi areal persawahan yang terendam banjir seluas sekitar 30 hektare. Tanam padi yang terendam berusia sekitar satu bulan. (kom)
Ratusan Hektare Sawah di Kandanghaur Harus Tanam Ulang
Rabu 09-03-2016,09:02 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :