Empat Tahun Sekali
Momen 29 Februari selalu berkesan. Tanggal ini hanya muncul empat tahun sekali di tahun kabisat.
Mereka yang lahir 29 Februari, akan sangat menantikan kabisat, yang berlangsung empat tahun sekali. Seperti Putri Aulia, pelajar SMAN 1 Kota Cirebon ini kemarin (29/2), merayakan ulang tahun ke-16. “Tiap ketemu tanggal 29 Februari jadi lebih excited. Senang juga karena tanggal lahirku jadi hari istimewa,” ujarnya kepada Radar.
Tanggal kelahiran 29 Februari yang spesial, disamput Putri penuh kebahagiaan. Ia pun menyiapkan acara khusus. “Ini bisa jadi sweet sixteen aku. Karena bagi yang lahir tanggal 29 Februari kan enggak kebagian sweet seventeen,” paparnya.
Sementara Farah Nurfikriyani Dedy tak mempersoalkan hari kelahirannya tanggal 29 Februari tak dilewati sweet seventeen. Spesial bagia dia, tanggal lahirnya itu mudah diingat banyak orang. Pantauan Radar di RSIA Sumber Kasih Cirebon, ada dua ibu melahirkan pada 29 Februari, kemarin. “Sudah ada dua ibu yang melahirkan. Sementara ada dua ibu lagi tengah berada di ruang persalinan menunggu proses persalinan,” kata bidan Lilis.
Salah satu yang berbahagia adalah pasangan suami istri Uus Asmaul Husna (31) dan Nova Alinah (25). Kelahiran putri pertama Zeisya Fahrani Alhusna di 29 Februari kemarin, dianggap suatu anugerah dan tidak disengaja. Nova menjelaskan prediksi dokter bayinya lahir 8 Maret 2012, tapi ternyata maju lebih cepat. “Terpenting anak kami selamat, sehat, banyak rezeki. Jadi anak yang sholehah. Tidak terlalu mempersoalkan tanggal,” tuturnya saat ditemui di ruang Aster.
Senada disampaikan Evi Sri Hartuti (23). Istri Muhammad Nurul Iman (24) ini baru saja melahirkan seorang putri pertama, Rabu (29/2). Evi sempat menghindari anaknya lahir di tanggal 29 Februari, tapi kehendak Tuhan lain. “Kasihan ulang tahunnya empat tahun sekali. Tapi ternyata keburu lahir, ya nggak masalah sih. Berdoa saja supaya lahir di tanggal 29 Februari ini bawa barokah,” ujarnya.
Seorang warga Kelurahan/Kecamatan Pekalipan Kota Cirebon, Yuli, juga melahirkan anak ketujuh pukul 03.00 WIB, 29 Februari, di RSUD Gunung Jati. Menurutnya, dari mulai proses mengandung sampai melahirkan berjalan normal. Bahkan sejak dalam kandungan, calon bayinya tidak mengidam macam-macam.
Benarkah kelahiran di 29 Februari membawa hoki? Salah seorang feature teller asal Kelurahan Kasepuhan, Irwan Setiawan menerangkan, tiap manusia yang lahir di tanggal, bulan, dan tahun berapa pun, semuanya baik. Hanya menurutnya, ada sebagian masyarakat yang menghitung waktu-waktu tertentu jadi sesuatu yang spesial.
“Maka ahli rasi bintang menyebutnya hari-hari bintang atau horoskop. Kemudian ahli fengshui menyebutkan istilah shio. Dan, dalam kalender Jawa Cirebon disebut dengan istilah hari tahun aboge,” tuturnya, saat ditemui di sanggar samping kanan Keraton Kasepuhan.
Irwan membenarkan, tanggal 29 Februari disebut tahun kabisat yang terjadi empat tahun sekali. Sebagian masyarakat menganggapnya ganjil. Sehingga muncul kesan, siapa pun yang lahir di tahun kabisat, akan diberi kesehatan dan umur panjang, dan dijadikan anak yang unik, atau memiliki kelebihan tertentu. “Tapi tergantung bimbingan orang tua. Jika orang tua membimbing anaknya dengan pendidikan yang baik dan positif akan membawa keberuntungan. Begitu pun sebaliknya,” katanya. (adinda pratiwi/husein ali)