Terminal Talaga Mubazir

Kamis 01-03-2012,02:23 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

Kendaraan Pilih Ngetem di Jalan Protokol TALAGA- Karena dinilai letak Terminal Talaga jauh dari pusat keramaian,  keberadaannya tidak dimanfaatkan dengan baik oleh para sopir angkutan umum di wilayah Talaga. Kondisi Terminal Talaga sangat memprihatinkan, hanya digunakan sebagai jalur lintasan. Terminal Talaga yang terletak di Blok Citungtung Desa Talaga Wetan itu hanya merupakan sebuah bangunan yang sama sekali tidak berfungsi. Hanya dijadikan sebagai jalur lintasan oleh angkutan umum. Bahkan, boleh dibilang tidak ada angkutan umum, baik angkutan kota (angkot) jurusan Talaga-Cikijing, maupun angkutan bis dan elf jurusan Cikijing-Bandung yang masuk Terminal Talaga. Pantuan Radar, pada hari-hari biasanya dan sudah menjadikan sebuah pemandangan yang tidak aneh. Justru angkutan umum mulai dari angkutan kota, angkutan bis dan elf antar kota lebih memilih ngetem di sepanjang jalur ibu kota Kecamatan Talaga, ketimbang harus nongkrong di Terminal Talaga. Seperti yang terlihat di sekitar prapatan ibu kota Kecamatan Talaga, dan di sekitar depan Alun-alun Talaga, juga di sepanjang bahu jalan ibu kota Talaga adalah tempat yang dianggap strategis oleh para sopir untuk tempat ngetem atau menunggu penumpang. Sehingga, tak heran akibat kondisi tersebut, acapkali membuat jalur di wilayah ibu kota Kecamatan Talaga sering macet. Karena di sepanjang bahu jalan utama dijadikan sebagai tempat mangkal angkutan umum. Para sopir angkutan umum memang sudah terbiasa mangkal mencari penumpang di sepanjang bahu jalan utama ketimbang harus ngetem di lokasi terminal. “Bagaimana kami para angkutan umum mau ngetem di Terminal Talaga, sebab, di lokasi terminal itu tidak ada penumpang,” kata Nana salah seorang sopir Elf jurusan Cikijing-Bandung kepada Radar. Dede sopir angkutan elf lainnya, mengatakan, rasanya tidak mungkin jika angkutan umum harus ngetem di Terminal Talaga. Sebab, lokasi terminal tersebut sangat jauh dari pusat keramaian kota. Tapi jika keberadaan terminal tersebut berada di pusat kota, mungkin semua angkutan umum bisa tertib ngetem di lokasi terminal. Ada cara lain untuk bisa dihidupkan atau memfungsikan agar terminal tersebut berfungsi. Jika memang Terminal Talaga ingin  dapat difungsikan, maka pihak Pemerintah Kabupaten Majalengka diharapkan bisa memanfaatkan lahan tanah kosong yang cukup luas, yang berada tepat di bagian belakang Terminal Citungtung sebagai sarana umum, yakni dengan membangun pasar sayuran atau pasar hewan. Mungkin jika dilakukan dengan cara seperti itu, keberadaan Terminal Talaga itu tidak akan sepi, dan terminal tersebut akan hidup. “Bila dibangun pertokoan, rasanya Terminal Citungtung bisa hidup, dan berfungsi,” tuturnya. Terpisah, Kepala Desa Talaga Wetan, Eman Sulaeman kepada Radar mengatakan memang benar ada upaya pengembangan atau perluasan penataan ibu kota Kecamatan Talaga di bagian belakang Terminal Talaga yang terletak di Blok Citungtung itu. “Lahan kosong itu sangat strategis digunakan pasar,” kata Eman. (har)

Tags :
Kategori :

Terkait