Sudah Siap Nikahi Eks Karyawati BJB, Malah Tertangkap Duluan

Selasa 15-03-2016,08:57 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

RUMAH Bupati Ogan Ilir, Ahmad Wazir Noviandi, terlihat sepi, kemarin. Pintu gerbang rumah di Jl Musyawarah, RT 26 RW 05, Kelurahan Karang Jaya, Kecamatan Gandus, Palembang, itu terlihat terkunci dengan rantai dan digembok. Saat wartawan Sumatera Ekspres (Radar Cirebon Group) izin menemui pemilik rumah, seorang pria yang berjaga di pintu gerbang hanya melontarkan kalimat,\" Maaf ya belum bisa, maaf,” ujarnya singkat. Di rumah itu, ada Mawardi Yahya dan istrinya Ny Fauziah Mawardi. Mawardi sendiri bupati dua periode yang merupakan sesepuh Golkar Ogan Ilir. Dia langsung yang berjuang menghantarkan sang anak, Nofiandi. Baik ketika duduk di legislatif Ogan Ilir periode 2014-2019 maupun pencalonan bupati pada 2015 lalu.  \"Yang terpukul itu Pak Mawardi. Dia berjuang habis-habisan demi kemenangan anaknya,\" ujar seorang pengusaha yang tidak tak jauh dari kediaman Mawardi, kemarin. Sementara itu, kabar pernikahan sang bupati dengan wanita yang dicintainya, Anggita Moran, sudah terdengar di kalangan Pemkab Ogan Ilir. Bahkan, keduanya sehari setelah pelantikan bupati, sudah foto prewedding. Resepsi pernikahan sendiri rencananya digelar 30 April mendatang. Melihat dari akun facebook Anggita Moran, gadis berambut panjang itu tercatat bekerja di Bank BJB sejak 17 Desember 2015 yang sebelumnya bekerja di BRI. Dalam instagram-nya, Anggita telah memasang foto dirinya dan AW Nofiandi yang menggunakan pakaian lengkap sebagai bupati. Kepala Cabang bank BJB Palembang, Ahmad Diponegoro mengungkapkan kalau Anggita telah mengundurkan diri sejak 11 Maret 2016 lalu. \"Alasannya karena ingin menikah,\" tukasnya.  Seorang keluarga dekat Mawardi Yahya tak bisa bicara panjang lebar terkait pernikahan keponakannya itu. \"Mau gimana? Bisa-bisa terancam batal,\" tukasnya. Sementara Sugeng (37), ketua RT setempat mengaku terkejut dengan adanya penggerebekan narkoba yang dilakukan BNN pusat. Memang hari pengrebekan, tim dari BNN sempat meminta izin dengan dirinya. “Ya saya diminta ikut katanya mau ada penggerebekan,” ungkap Sugeng. Menurut Sugeng, keluarga Mawardi Yahya walaupun jarang membaur dengan masyarakat, tapi tetap suka membantu terutama bila ada kegiatan sosial di lingkungannya.  Dirinya maklum lantaran kesibukan Mawardi yang sebelumnya sebagai kepala daerah dan anak-anaknya yang juga sebagai pejabat negara. Untuk Ofi—panggilan AW Nofiandi, kata Sugeng, dirinya tak terlalu kenal dekat. Namun  sering terlihat beberapa kali olehnya. Keluarga Mawardi menempati rumah tersebut sejak tahun 1990-an. “Setahu saya bulan empat ini Ofi mau nikah,” ungkap Sugeng. (gti)  

Tags :
Kategori :

Terkait