SUKRA – Pasca musim baratan (Isitilah nelayan red), hasil tangkapan laut mengalami kenaikan. Namun, tidak diikuti dengan kenaikan harga. Di Muara Trungtum, Desa Ujung Gebang, Kecamatan Sukra, beberapa jenis hasil tangkapan nelayan, seperti ikan dan udang harganya tetap stabil. Bahkan, untuk rajungan harganya malah anjlok. Saat ini nelayan menjual harga rajungan Rp40 ribu perkilogram yang sebelumnya Rp85 ribu perkilonya. Anjloknya harga disebabkan negara negara yang mengimpor (Importir red) rajungan dari Indonesia menghentikan penerimaan. Hasil tangkapan nelayan tersebut, hanya berlaku dan dijual didalam negeri atau pasar local. Ketua KUD Karya Mina, koperasi nelayan Ujung Gebang, H Sulaeman, mengatakan, dalam beberapa minggu terakhir, produksi ikan dari hasil tangkapan nelayannya mengalami kenaikan. Terutama udang, karena nelayan di Muara Ujung Gebang mayoritas mengunakan alat tangkap udang. “Mayoritas nelayan pada along (hasil). Untuk satu perahu nelayan, rata rata mendapatkan hasil (udang) tangkapannya 10 sampai 15 kilogram sekali berangkat. Bahkan ada yang sampai mendapatkan 60 kilogram. Sebelumnya, dimusim baratan, apalagi timuran, udang yang didapatkan tidak sampai 5 kilo,” ujarnya, kepada Radar, Senin (14/3). Harga udang rebung dari hasil tangkapan nelayan tersebut, menurut Sulaeman, dijual Rp125 perkilogramnya. Sedangkan untuk ikan jenis bawal putih dijual Rp250 perkilonya, dan untuk ikan tengiri Rp60 ribu perkilogram. Harga beberapa jenis hasil tangkapan itu, dinilainya masih stabil. “ Hanya rajungan saja yang mengalami penurunan. Dari sebanyak 130 unit perahu nelayan di Muara Trungtum ini, sekitar 25 persennya perahu yang menggunakan alat tangkap rajungan. Meski demikian, nelayan kami merasa bersyukur, karena hasil tangkapannya lagi lumayan. Itu sudah dirasakan sejak dua minggu terakhir,” ujar Sulaeman, yang juga agen besar penerima hasil tangkapan nelayan di desanya.(kom)
Harga Udang Stabil, Rajungan Turun Drastis
Selasa 15-03-2016,09:57 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :