Wereng Mulai Menyerang Pemukiman di Anjatan

Jumat 18-03-2016,08:45 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

ANJATAN – Sepekan terakhir, warga di Kecamatan Anjatan diganggu serangan wereng ke kawasan permukiman. Organisme pengganggu tanaman yang menjadi musuh petani ini masuk ke dalam rumah dan mengerumuni lampu penerangan serta makanan dan minuman. “Selain wereng, hama kodok juga ikutan menyerang pemukiman warga,” ujar warga Desa/Kecamatan Anjatan, Andi (30), kepada Radar, Kamis (17/2). Wereng dan kodok ini umumnya menyerbu rumah- rumah warga yang berdekatan dengan areal persawahan. Belakangan, serangan kodok dan hama semakin meluas. Awalnya, keberadaan werang maupun kodok ini tidak meresahkan lantaran jumlahnya tidak seberapa. Tetapi setelah beberapa malam berlalu, kehadiran dua hama itu semakin mengganggu karena jumlahnya terus bertambah. “Kalau pagi, kodok menyisakan kotoran yang mirip kotoran kucing,” ucapnya. Untuk mengantisipasi supaya hama wereng berkurang, sebagian warga meletakkan ember besar yang berisi air. Dengan cara seperti ini, ketika wereng jatuh kebawah langsung masuk ke dalam air dan mati. Asim (45) warga lainnya mengatakan, serangan hama werang dan kodok sangat mengganggu aktivitas warga. Keberadaan werang dan kodok di kawasan permukiman tersebut ditenggarai imbas dari penggunaan pestisida di lahan pertanian. “Sawah lagi disemprot obat. Pada akhirnya kodok dan wereng pindah ke permukiman warga,” terangnya. Hewan amfibi sangat ringkih terhadap bahan-bahan kimia. Dosis racun yang terdapat pada obat-obat pertanian dalam skala besar akan berdampak negatif terhadap populasi amfibi di sawah. Sementara Cali (50) tokoh petani setempat meminta ada sosialisasi dari instansi terkait, untuk penanggulangan hama yang menyerang permukiman. Sebab, kehadiran hama sudah mengganggu ketenangan warga. (kho)

Tags :
Kategori :

Terkait