Persis Minta Waspada Propaganda Aliran Sesat

Senin 28-03-2016,09:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

MAJALENGKA – Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Islam (Persis), Dr H Jeje Zaenudin MAg menyatakan, Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia memiliki banyak harapan dan tantangan. Kini dunia Islam tengah mencari model penerapan Islam yang ideal, meskipun sebagian  negara ada yang  berkiblat ke Arab Saudi. Menurut Jeje, penerapan syariat Islam di Arab Saudi dari segi busana sudah bagus tapi dari segi tata pemerintahan dengan sistem kerajaan  tidak sebaik yang diperkirakan dan masih banyak penyimpangan. Jeje mencontohkan masalah yang kontradiksi di Arab Saudi adalah tentang masalah tenaga kerja wanita (TKW), dan pembantu rumah tangga (PRT) didominasi dari Indonesia. “TKW menjadi masalah krusial di Saudi dan akan menjadi bom waktu, karena bila di luar rumah aturan bagi TKW ketat sedangkan kemaksiatan banyak terjadi di dalam rumah. Sehingga menimbulkan banyaknya TKW  liar, juga ada yang melakukan prostitusi terselubung karena itu tidak sedikit TKW asal Indonesia yang ketika pulang kampung membawa anak,” beber Jeje, saat ceramah pada tablig akbar di Masjid Al Manar Kampus 2 PP 92 Persis, kemarin (27/3). Penegakan hukum di Arab Saudi terkesan masih diskriminatif, karena yang dihukum mati kebanyakan para TKW sedangkan orang Arabnya tidak ada. Selain itu, aturan mahrom saat melaksanakan ibadah haji  atau umrah sangat ketat karena di Arab Saudi hukum safar atau berpergian harus dibarengi suami atau mahromnya. Namun herannya, aturan harus ada mahrom tidak berlaku bagi para TKW yang bekerja di Arab Saudi. “Kalau untuk melaksanakan ibadah atau umrah istri harus didampingi suaminya sehingga kerap dilakukan manipulasi keterangan administrasi oleh petugas haji atau umrah, tapi kalau syarat kerja TKW suaminya justru dilarang untuk ikut dan syarat TKW itu usianya di bawah 40 tahun,” beber dia. Pola syariat Islam di Indonesia diharapkan bisa menjadi pola Islam yang baik. Tapi justru problem di Indonesia saat ini banjir prodak China dan menjadi pasar pemikiran aliran sesat. Buktinya  bila ada orang yang mengaku nabi atau malaikat, tetap saja banyak pengikutnya. Contohnya pengikut Lia Eden atau Gafatar. Saat ini pemahaman pluralisme yang memandang semua agama itu benar juga merupakan pemahaman keliru dan tantangan Islam termasuk masalah LGBT. “Kita harus tetap waspada dengan propaganda aliran-aliran sesat itu. Langkah preventif atau pencegahan untuk menangkal pemahaman yang salah adalah Alquran dan Alhadits,” tandasnya. (ara)

Tags :
Kategori :

Terkait