BARCELONA – Ketertinggalan sepuluh angka Real Madrid (66) atas Barcelona (76) membuat Los Merengues, julukan Real Madrid kehilangan gairah untuk mengejar gelar La Liga musim ini. Seandainya menang pada El Clasico edisi ke-264 ini, Real belum akan menyalip Barcelona di puncak klasemen. Karena itu, atmosfer El Clasico edisi kedua musim 2015-2016 ini di Camp Nou pada dinihari nanti WIB (3/4), tidaklah sesengit empat atau lima tahun lalu. Di edisi sebelum-sebelumnya, hasil El Clasico seringkali mempengaruhi hasil perburuan gelar La Liga. Meski tensi menurun, sampai kemarin (1/4) aktor-aktor utama El Clasico tak ada yang cedera. Sehingga di ‘panggung’ Camp Nou nanti, adu tangguh trisula Barcelona MSN (Lionel Messi-Luis Suarez-Neymar) lawan trio Real BBC (Gareth Bale-Karim Benzema-Cristiano Ronaldo) tetap terjadi. Mengomentari El Clasico kali ini, kiper Real Keylor Navas seperti diberitakan AS kemarin optimistis skuadnya bisa menggulung Barcelona. Lima laga terakhir, kolektor sepuluh tropi Liga Champions itu selalu menang. Kunci kekuatan Barcelona di mata Navas memang ada di trio MSN. MSN sudah membuat 69 gol dari 88 total gol Barcelona di La Liga. Kalau dipersentase, agresivitas ketiga menyumbang 80 persen pundi-pundi gol Barcelona. “Tak ada salah satu yang lebih besar daripada pribadi lainnya di MSN. Kalau ingin menang, kami harus menyetop ketiganya bukan cuma satu ,” kata kiper berusia 29 tahun itu. AS menulis, keunggulan sepuluh angka oleh Barcelona atas Real musim ini adalah ‘kutukan’. Histori mencatat, ketika Barcelona memiliki margin sampai dua digit, tim asal Catalan itu tak akan memenangi El Clasico. Tercatat musim 2013-2014, dimana menjelang El Clasico Barcelona unggul 14 poin atas Real. Bermain di Santiago Bernabeu, Barcelona akhirnya takluk 1-2 oleh Real. Namun di akhir kompetisi, Barcelona keluar sebagai kampiun. Lalu di musim 2005-2006, Barcelona unggul 11 angka atas Real. Skuad asuhan Frank Rijkaard itu hanya bermain imbang 1-1 lawan Real. Namun di akhir musim Barcelona juara La Liga serta Liga Champions. Pada musim 1990-1991, skuad Dream Team Barcelona di tangan Johan Cruyff tumbang 0-1 dari Real. Cruyff dan Barcelona sebelum laga tersebut unggul 13 poin atas Real. “Tak apa kami kalah dalam El Clasico ini, namun kami akan memenangi gelar La Liga musim ini,” kata Cruyff kala itu. Dan benar saja, Barcelona tampil sebagai juara di akhir musim tersebut. Dari daftar pemain yang absen dalam El Clasico ini, Barcelona kehilangan tiga nama. Sandro Ramirez, Jeremy Mathieu, dan Adriano. Jordi Alba diragukan kebugarannya. Sedang di kubu Real Madrid, cuma Borja Mayoral yang meragukan. Menjelang laga ini, bek Real Jose Ignacio ‘Nacho’ Fernandez Iglesias melihat kans timnya buat menjinakkan Barcelona cukup besar. Dalam wawancara dengan Marca Radio kemarin, Nacho menilai kekalahan 0-4 di pertemuan pertama musim ini (21/11) sungguh memalukan. “Kalaupun menang, kami hanya akan mendapat tambahan tiga poin. Namun siapapun di dunia tahu seandainya gengsi laga ini sangatlah tinggi,” tutur bek berusia 26 tahun itu. Buat entrenador Real Zinedine Zidane, inilah El Clasico perdananya. Sehingga mantan pelatih Real Madrid Castilla itu mempertaruhkan banyak hal kali ini. Sejak mengambil alih tongkat estafet kepelatihan dari Rafael Benitez 4 Januari lalu, di kompetisi domestik Zidane menang sembilan kali, dua imbang, dan sekali kalah. Menurut Four Four Two kemarin (1/4), bentrok Zidane dengan Luis Enrique terakhir kali terjadi April 2003 silam. Ketika itu, keduanya masih menjadi pemain dan berada di ujung karir mereka. Enrique ketika ditanya mengenai ‘reuni’ perdananya sebagai pelatih dan langsung di ajang El Clasico, hanya tertawa. Meski unggul sepuluh angka, El Clasico tetap sarat emosi. Enrique mewaspadai BBC yang semakin kompak. Walau bukan rahasia umum lagi, antara Gareth Bale dengan Cristiano Ronaldo tetap ada kompetisi. Apalagi setelah bocor jika harga transfer Bale lebih mahal ketimbang Ronaldo. Sama-sama ofensif dengan skema 4-3-3, Barcelona sedikit di bawah Real dalam rerata tembakan per laga. Versi Whoscored, Real mencatat angka 1,9 tembakan per laga, sedang Barcelona 1,6. Meski demikian, angka kebobolan Real lebih jelek ketimbang Barcelona. Yakni 0,9 gol per laga. Barcelona dengan angka 0,8 gol per laga. Lini belakang Real juga lebih sering melakukan tekel dengan angka 1,4 kali per laga. Barcelona 1,3 tekel per laga. “Saya menghormatinya sebagai salah satu pelatih terbaik. Sebagai mantan pemain yang pernah bertemu dalam atmosfer El Clasico saya kira kami sudah tahu betapa tinggi gengsi laga ini,” sebut Enrique. Pelatih kelahiran Gijon tersebut menambahkan, kemenangan di laga sekelas El Clasico akan mendongkrakm konfidensi timnya lebih maksimal. Dan yang terpenting, Barcelona bisa mempercepat memungkasi musim dengan gelar juara. Barcelona sendiri masih memiliki kans meraih treble musim ini. Selain menjadi pemuncak La Liga, Andres Iniesta dkk melaju ke perempat final Liga Champions, serta masuk ke final Copa del Rey. (dra)
Barcelona vs Real Madrid, Gengsi MSN vs BBC
Sabtu 02-04-2016,16:40 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :