KUNINGAN - Kepergian Bupati Kuningan Hj Utje Ch Suganda untuk selama-lamanya kemarin (7/4), mengagetkan banyak orang. Termasuk bagi konsultan politiknya, Agus Aribowo, yang juga direktur lembaga survey Parameter. Doktor ilmu politik dari Unpad Bandung itu memang selama ini menjadi teman diskusi H Aaang Hamid Suganda dan keluarga terkait langkah-langkah politik Bupati Utje kedepan. “Ada dua orang yang menelpon saya, memberitahu kalau Ibu Utje meninggal. Saya kaget bukan main, karena sebelumnya memang sudah direncanakan kita untuk ketemu. Mendengar kabar ini saya dari Bandung langsung meluncur ke Kuningan,” katanya kepada radarcirebon.com. Bagi dosen Universitas Parahyangan Bandung itu, sosok Utje memiliki personil branding yang kuat, bahkan di atas rata-rata tokoh Kuningan. Kedekatannya dengan masyarakat yang kemudian membuatnya disapa “bunda”, pekerja keras, dan kecerdasannya yang membuat Utje menjadi sosok bupati wanita ideal. “Di balik kesuksesan Bupati Aang dulu juga karena ada perempuan cerdas di belakangnya,” katanya. Menurut Aribowo, gaya komunikasi Utje dengan pemerintah pusat dan provinsi lebih baik dari suaminya, H Aang Hamid Suganda. “Dan ini diakui sendiri oleh Pak Aang, bahwa komunikasi istrinya dengan pemerintah pusat itu lebih baik,” kata Aribowo. Aribowo juga mengatakan, sebetulnya di bawah kepemimpinan Bupati Utje, Kuningan mendapat banyak penghargaan, namun sayangnya penghargaan-penghargaan itu banyak yang luput dari sorotan media massa. “Terakhir penghargaan yang diperolehnya dari Kupang,” kata Aribowo.(taufik)
Kategori :