Kasihan Siswa, SDN 2 Slangit Harus Segera Direnovasi

Senin 18-04-2016,10:32 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

  SUMBER - Proyek pembangunan sekolah di Kabupaten Cirebon banyak yang berumur pendek. Baru dibangun, eh…tidak berselang lama sudah ambruk.  Sebut saja SDN 2 Slangit yang berlokasi di Kecamatan Klangenan. Ini sebagai bukti bahwa rencana pembangunan fisik yang dilakukan Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon tidak jelas. “Kami rasa di Disdik ini tidak ada kejelasan masterplan pembangunan. Sehingga, banyak bangunan sekolah yang mengalami kerusakan, bahkan sampai ambruk. Tahun-tahun kemarin juga banyak sekolah rusak. Kejadiannya banyak di timur Cirebon,” tegas Ketua KNPI Kabupaten Cirebon, Syarif Nurdinzain SHI kepada Radar. Selain harus ketat dalam memantau kontraktor yang tepat dalam melaksanakan pembangunan, Disdik juga harus memiliki rencana pembangunan yang benar-benar memprioritaskan sekolah yang kondisinya memprihatinkan. “Kami selaku pemuda melihat Disdik tidak memprioritaskan sekolah yang di ambang kerusakan. Buktinya sekarang, banyak juga sekolah yang kondisinya masih baik dan bagus, tapi sudah dilakukan renovasi. Tapi sekolah yang sudah hampir rusak parah terkesan dibiarkan. Apakah yang akan mendapatkan pembangunan hanyalah kepala sekolah yang mempunyai kedekatan dengan Dinas Pendidikan?” ungkapnya. Syarif pun mengkritisi pembangunan secara swakelola yang terbukti tidak efektif. “Makanya kenapa ambruk, karena sistem swakelola dikerjakan langsung. Harus dikerjakan oleh pihak yang benar-benar profesional. Guru tugasnya ya ngajar. Jangan dicampuradukkan dengan pembangunan sekolah. Kasihan murid akan telantar gara-gara sibuk urus pembangunan. Sudah gitu, pembangunannya ambruk lagi,” ujar Syarif. Terpisah, tokoh pendidikan Kabupaten Cirebon Rasida Priyatna meminta Disdik segera merenovasi bangunan SDN 2 Slangit yang ambruk beberapa hari lalu. “Terlepas itu salah siapa. Kasihan siswa, SDN 2 Slangit harus segera direnovasi,” ucapnya. Pria yang juga menjabat ketua Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Cirebon ini juga menilai, rencana pembangunan yang dilakukan Disdik tidak jelas. “Disdik kan punya konsultan dalam pembangunan. Harusnya dirembugkan dulu, sekolah mana saja yang akan diperbaiki. Tentukan skala prioritas yang segera dibangun,” kata mantan ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Cirebon ini. Rasida juga menyinggung sistem swakelola yang dilakukan Disdik, sebagai penyebab utama robohnya SDN 2 Selangit. “Saya ingin tekankan, jika Disdik ini memang ingin pembangunan dilakukan secara swakelola, ya swakelola ini juga harus dipertegas melalui perjanjian atau MoU. Jangan karena swakelola Disdik mengabaikan MoU. Imbasnya seperti ini. Kalau ada MoU itukan Disdik akan enak. Pelaksana akan bertanggung jawab terhadap kerusakan yang baru saja dikerjakannya,” pungkas Rasida. (den)    

Tags :
Kategori :

Terkait