Total Hadiah Euro 2016 Rp4,48 Triliun

Selasa 19-04-2016,08:22 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Lebih Menggiurkan dari 2012 PARIS - Sponsorship memegang peranan penting ketika menggelar turnamen mayor seperti Euro. Pemasukan kedua terbesar setelah hak siar itu digunakan untuk membiayai beberapa faktor. Salah satunya adalah uang hadiah. Bagi pecinta sepak bola Eropa, menonton Euro yang dihelat setiap empat tahun itu tidak sekedar adu gengsi bagi timnas yang selama ini menjadi kekuatan tradisional di Benua Biru. Lebih dari itu, turnamen yang bakal memasuki edisi ke-15 tersebut juga memberikan magnet melalui uang hadiah yang sangat menggiurkan. Meski belum diumumkan secara resmi, UEFA (Asosiasi Sepak Bola Eropa), seperti dilansir Total Sportek, sudah memperkirakan pos hadiah bakal menelan biaya hingga EUR 301 juta (sekitar Rp4,48 triliun). Nominal ini mengalami kenaikan 72 persen dari Euro Polandia-Ukraina 2012 lalu, di mana ke-16 tim yang berpartisipasi secara keseluruhan mendapat USD 245 juta atau EUR 216 juta (Rp3,23 triliun). Dengan nominal sebanyak itu, tentu saja UEFA harus bisa mendapatkan pemasukan sebanyak-banyaknya. Karena itu, penerimaan sponsor menjadi sektor yang paling banyak digenjot setelah penjualan hak siar. Apalagi, sejak format perhelatan Euro dipindah dari yang semula 16 tim menjadi 24 kontestan. Hal yang menurut Chief Revenue Officer Repucom, Konsultan Komersial Olahraga dan Hiburan di Eropa, sekaligus Kepala Repucom Divisi Italia, Marco Nazzari mengatakan, Euro ibarat kue yang sangat lezat bagi para perusahaan besar yang berniat menjadi sponsor. ”Dengan 10 kota, enam fase penyisihan, dan lebih banyak, tentunya peliputan dari televisi bakal semakin masif. Tidak hanya di Eropa, namun juga internasional,” kata Nazzari dalam analisisnya seperti dilansir situs Repucom. Besarnya tayangan televisi, lanjut Nazzari, membuat banyaknya calon konsumen yang bisa disasar oleh para sponsor. ”Ini menjadi hal bagus sekaligus keuntungan yang besar jika saja sponsor memanfaatkan hal ini. Karena mereka bisa melakukan ekspansi hingga ke negara-negara baru,” ulas Nazzari. UEFA sendiri berharap bahwa mereka bisa menerima revenue sebesar EUR 626 juta (Rp9,32 triliun) untuk memenuhi kewajiban uang hadiah yang selama ini dirumorkan. Karena itu, organisasi yang dipimpin oleh Wakil Presiden Angel Maria Villar itu mulai melakukan penjajagan kepada beberapa sponsor, dengan menetapkan sepuluh perusahaan besar sebagai sponsor inti jika dilihat dari besarnya nominal uang yang mereka gelontorkan. Adidas didapuk sebagai official partner dengan total kontrak bernilai USD 105 juta (Rp1,38 triliun) untuk durasi 2010-2017 mendatang. Dengan kontrak per tahunnya senilai USD 15 juta (Rp197,44 miliar), Adidas memberikan kontribusi sebagai pemasok bola resmi turnamen, maupun perangkat pertandingan. Namun, dari kesepuluh sponsor inti itu, Goal melansir bahwa deal dengan perusahaan bir asal Denmark, Carlsberg, dan raksasa minyak Azerbaijan, SOCAR, sangat diharapkan UEFA bisa memenuhi target revenue selama Euro nanti. Carlsberg misalnya. Perusahaan yang berdiri sejak 1847 silam itu siap memberikan sponsor sebesar GBP 60 juta (Rp1,12 triliun) yang dikemas dalam bentuk suplai bir selama Euro berlangsung sebanyak 130 juta hectolier atau 40 miliar botol. Kemudian ada SOCAR. Meski tidak bersedia menyebutkan detail kontraknya, dana segar siap diberikan SOCAR sejak meneken kontrak berdurasi empat tahun dari 2013-2017. Apalagi, pada 2014 lalu, perusahaan yang bermarkas di Baku itu memperoleh total pendapatan sebesar AZN (Azerbaijan Manat) 39,7 miliar (sekitar Rp344,60 triliun). Bandingkan dengan Coca Cola yang ”hanya” menyumbang USD 12,5 juta (Rp164,62 miliar) selama 2012-2017 nanti. ”Kami begitu senang dengan kerjasama yang sudah tercapai ini,” ujar Wakil Presiden untuk Marketing dan Investasi SOCAR, Elshad Nasirov, seperti dilansir situs resmi UEFA. ”Kerjasama ini menyuguhkan tampilan unik bagi kami dalam mengembangkan profil SOCAR, terutama dalam visi kami membangun brand premium di sektor energi,” lanjut Nasirov. Lebih lanjut, Direktur Marketing UEFA Events, Guy-Laurent Epstein, mengatakan pada 2013 bahwa terdapat kenaikan 50 persen dengan menggunakan sistem baru. Apa maksudnya? Jadi, sebelumnya, UEFA hanya memiliki kewenangan untuk menjual sponsorship pada turnamen yang masuk kedalam yurisdiksinya, seperti Euro senior, Under, serta Wanita. Kini, mereka diperbolehkan menjual hak sponsorship tidak hanya Euro. Namun juga kualifikasi Piala Dunia zona Eropa, dan dijualnya itu secara paketan selama empat tahun, dari 2014-2018. ”Ini adalah penawaran menarik bagi rekan yang berniat bergabung kedalam program karena bisa meluaskan pangsa pasarnya hingga lintas benua,” kata Epstein seperti dilansir Sports Sponsorship Inside. ”Itulah yang membuat harganya menjadi gila-gilaan,” tukasnya. (apu)  

Tags :
Kategori :

Terkait