[Kartini Masa Kini] Nur Anani M Iman; Menjaga Warisan Leluhur, Hidupkan Tari

Kamis 21-04-2016,10:40 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

SATU Kartini hebat yang sudah mengharumkan nama Cirebon ke mancanegara adalah Nur Anani M Iman. Dia melanjutkan warisan leluhur dalam menghidupkan  Tari Topeng Losari. Cita-cita adalah akan terus menari, menari, dan menari. Nani- sapaan akrabnya- adalah trah ke-7 dari Dalang Darim, maestro wayang asal Astanalanggar, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon. Dalang Darim mewariskan bakat seninya kepada Duman, dari Duman diturunkan kepada Sukanta, kemudian kepada Sumitra, Dewi, Sawitri, dan kini kepada Nani. “Dulu, saya tidak pernah berfikir untuk mengemban amanah sebesar ini ya. Saya hanya berfikir melaksanakan tanggungjawab sebagai anak kecil untuk latihan menari saja. Kemudian, saya baru sadar ketika Nenek Dewi akan wafat. Beliau mengatakan bahwa yang tengah saya jalani adalah sebuah tanggungjawab besar yang membutuhkan konsekuensi tinggi,” kata Nani saat berbincang santai dengan Radar, kemarin. Sejak umur tiga tahun, Nani sudah diajarkan untuk berkesenian. Sejumlah teknik menarikan Tari Topeng Losari diberikan saat Nani kecil. Beberapa ritual tirakat pun dijalani sejak masih belia. Itu sebagai syarat utama untuk menjadi seorang penari Topeng Losari yang andal dan diakui eksistensinya. “Topeng yang kita pakai itu tidak memiliki mata. Hanya ada lubang kecil untuk bernafas. Dengan tirakat, melatih kita untuk menari menggunakan mata batin,” ujar pemilik Sanggar Tari Purwakencana, itu. Karena usahanya, Tari Topeng Losari sudah melanglang buana. Kualitas dan pakem yang ipertahankan oleh Nani, mengundang ketertarikan warga dunia untuk melihat pertunjukkan Topeng Losari. “Memang berat mempertahankan kualitas dan pakem, tapi inilah yang menjadikan Tari Topeng Losari berulang kali diundang oleh sejumlah even berkelas dunia di 24 negara. Terakhir saya pentas di Jepang, dan bulan depan saya harus ke Amerika Serikat untuk promo media tentang pementasan tahun 2017 mendatang,” terangnya. Sampai detik ini wanita kelahiran 5 Juni 1977 itu tidak pernah berhenti melestarikan kesenian Topeng Losari. Penerima penghargaan Satya Lencana sebanyak dua kali dan puluhan piagam penghargaan dari dalam maupun luar negeri ini berharap para generasi muda untuk terus berkarya. “Nenek saya merupakan sosok Kartini yang menjadi inspirasi dan penguat dalam hidup saya. Banyak hal yang dia ajarkan. Tidak hanya menari, tapi bagaimana cara menjalani hidup dengan banyak sekali kejutan,” tandas Nani. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait