KUNINGAN - Lelah berwisata alam di Kabupaten Kuningan tentu membuat perut kita keroncongan. Sebagai penawarnya, patut kita mencoba rumah makan Saluyu yang menyajikan makanan khas Sunda dengan menu utamanya serba pepes.
Rumah Makan Saluyu memang tergolong pendatang baru di Kabupaten Kuningan. Usianya pun baru satu tahun didirikan oleh sang empunya, Setiarsa, di pinggir Jalan Raya Sukamulya - Cigugur, persis berada di seberang Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Kuningan.
Hampir sama dengan rumah makan lainnya yang menyajikan banyak menu makanan khas Sunda, di rumah makan Salyu ini juga banyak menyajikan menu masakan seperti ayam goreng, gurami bakar dan lainnya. Namun yang unik dari tempat makan ini adalah dilengkapi dengan menu serba pepes mulai dari pepes ikan mas, pepes ayam, pepes jamur, pepes tahu dan yang jadi andalannya yaitu pepes belut.
\"Kalau masakan Sunda, tidak lengkap jika tidak disertai dengan pepes. Namun di tempat kami justru pepes yang jadi andalan dan cukup menjadi favorit, terutama pepes belut,\" ujar Setiarsa.
Untuk menikmati hidangan serba pepes ini, tentu akan semakin lengkap dengan ditemani sambal dadak berikut lalapannya. Ada beberapa pilihan sambal dadak yang disediakan, mulai dari sambal tomat, terasi atau sambal goang.
Menu pepes tersebut, kata Setiarsa, memang sengaja tidak dibuat pedas agar bisa dinikmati pula oleh anak-anak dan mereka yang tidak suka pedas. Sebagai gantinya, kata dia, sambal dadak tadi yang akan melengkapi citarasa pepes yang lezat dengan baluran bumbu rempah yang semarak menjadi semakin nendang.
Adapun harganya, Setiarsa menjamin, sangat terjangkau dan tidak bakal bikin kanton bolong. Contohnya pepes ikan mas, di rumah makan saluyu hanya di banderol Rp11.000 per bungkus, sedangkan pepes jamur Rp5.000 per bungkus dan pepes tahu hanya Rp3.000 saja dan pepes belut Rp8.000 per bungkus. Berbicara menu serba pepes, salah satu yang menjadi primadona di Rumah Makan Saluyu adalah pepes belut. Sedikitnya 20 bungkus pepes belut yang disediakan setiap hari di rumah makan ini selalu ludes dibeli pelanggannya.
\"Stok pepes belut setiap hari memang masih sangat terbatas, karena untuk mendapatkan belutnya masih cukup sulit. Karena belut tersebut saya beli dari pengepul dekat sini hasil ngurek warga sekitar di sawah,\" ungkap Setiarsa.
Menurut dia, belut dari hasil ngurek diyakini lebih alami dan dan lebih gurih di banding belut hasil budi daya. Hal tersebut menjadi salah satu alasan menu pepes belut menjadi yang banyak dicari oleh pelanggan di rumah makan Saluyu.
Selain itu, yang terpenting dari daging belut, kata dia, adalah kandungan gizinya yang sudah dikenal banyak orang sangat tinggi. Banyak manfaat dan khasiat dari mengonsumsi daging belut untuk kesehatan di antaranya untuk mengurangi risiko penyakit jantung, darah tinggi bahkan sangat baik untuk perkembangan otak sehingga sangat disarankan dikonsumsi oleh anak-anak.
\"Patut diketahui juga oleh kaum laki-laki, ternyata belut dipercaya memiliki manfaat dalam hal stamina pria yang bisa meningkatkan gairah seksual. Ini juga yang menjadi alasan pembeli pepes belut ini sebagain besar adalah laki-laki,\" katanya.
Usaha rumah makan yang dijalani Setiarsa bersama istrinya tersebut, diakui selain merupakan bisnis turunan keluarganya juga merupakan hobinya dalam hal icip-icip. Namun yang terpenting dalam usaha kulinernya tersebut, Setiarsa berupa semaksimal mungkin untuk menyajikan makanan yang tidak hanya enak namun juga bergizi serta didukung suasana tempat makan yang nyaman dan bersih.
\"Yang terpenting dalam menjalankan usaha ini adalah kepuasan pelanggan sehingga dalam menjalankan bisnis ini saya mempunyai moto bersih, enak dan sehat,\" pungkasnya. (taufik)