BANGODUA- Desa Wanasari Kecamatan Bangodua Kabupaten Indramayu menjadi salah satu desa yang peduli akan kelangsungan kebudayaan dan kesenian daerah. Saat pelaksanaan Mapag Sri, Pemerintah Desa Wanasari tidak hanya menampilkan seni wayang kulit, Minggu (24/4). Namun juga dilengkapi dengan seni tari topeng yang dibawakan anak-anak desa. Hal ini dilakukan sebagai upaya pemerintah untuk mengenalkan dan melestarikan kesenian daerah pada masyarakat. “Ini kami lakukan agar kebudayaan dan seni daerah bisa kenal, minimalnya oleh masyarakat kita dulu. Jangan sampai masyarakat kita sendiri tidak mengenal kebudayaan dan tradisi daerah sendiri,” ungkap Kuwu Wanasari, Tarsono ST. Menurutnya, kegiatan mapag sri ini bukan hanya sebatas upacara. Namun juga harus dilengkapi dengan pertunjukan seni sebagai langkah melestarikan kebudayaan dan seni daerah. Tarsono menilai, pemerintah desa menjadi ujung tombak dalam pelestarian budaya daerah. “Dengan adanya pertunjukan tari tradisional, anak-anak atau remaja pun tertarik dan bisa ikut belajar tari topeng. Mengingat zaman sekarang ini banyak remaja yang masih tidak tahu kesenian asli Indramayu,” tuturnya. Diharapkan, pertunjukan kesenian ini bisa menggugah minat masyarakat khususnya anak-anak dan remaja untuk belajar tari topeng. Salah satu tokoh pemuda Desa Wanasari, Dwi Gunawan (28) mengapresiasi pemerintah desa yang ikut mempromosikan kesenian daerah di sela-sela upacara adat mapag sri. Hal ini menunjukkan pemerintah desa juga peduli akan kelangsungan kesenian daerah. “Mudah-mudahan dengan pertunjukan tari topeng ini masyarakat semakin mengenal kesenian daerah. Terutama remaja sehingga bisa ikut belajar dan melestarikan kebudayaan daerah,” ujarnya. (oni)
Ini Upaya Desa Wanasari Cegah Kepunahan Budaya Daerah
Senin 25-04-2016,17:08 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :