INDRAMAYU- Panen raya yang terjadi di berberapa wilayah Indramayu membuat harga gabah jatuh. Para petani pun gigit jari, karena penurunan harga gabah membuat untung yang didapatnya sangat sedikit. Harga gabah yang biasanya Rp4.000 per kilogram untuk beras kualitas sedang dan Rp4.300 untuk beras kualitas premium kini dibanderol di angka Rp3.600 dan Rp3.800 per kilogram. Petani Bangodua, Suryaman (48) mengatakan, penurunan harga gabah membuat penghasilannya pun ikut menurun. Apalagi bila dikalikan dengan hasil panen 7 ton per hektare, maka penurunan harga gabah itu sangat terasa. Dengan tingginya biaya produksi yang mencapai Rp15 juta per hektare, Suryaman pun hanya mendapat untung seadanya. “Memang untung, tapi tipis. Ini karena harga gabah cenderung menurun. Tergantung kualitas gabahnya. Apalagi gabahkan tidak semuanya bagus,” ujarnya. Sementara, petani Jatibarang, Rusta (50) mengatakan, penurunan harga gabah yang cukup signifikan ini membuat ia harus memutar otak agar gabah yang dimilikinya bisa terjual dengan harga yang lebih tinggi. Rusta memilih menjemurterlebih dahulu gabah agar kering. “Kalau kita jual gabah basah, ya untungnya nggak seberapa. Untuk itu kami memilih untuk menjemur gabah terlebih dahulu. Tapi ya memang risikonya ada biaya tambahan untuk upah pekerja yang menjemur gabah,” jelasnya. Penurunan harga gabah itu akhirnya membuat sebagian petani menahan gabahnya. Sebagian gabah miliknya dijual dengan harga rendah, sementara sisanya disimpan digudang hingga harga gabah membaik.(oni)
Petani di Indramayu Cuma Untung Tipis
Rabu 27-04-2016,15:45 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :