Polwan Cirebon Akrab dengan Ular Berbisa; Selalu Ada Jatah Makan Spesial

Kamis 28-04-2016,08:45 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Bisa karena biasa. Biasa main bareng, dilakoni sehari-hari, akhirnya jatuh hati. Tapi, jatuh hati yang satu ini agak ekstrem. Jatuh hati pada ular. Dan yang jatuh hati ini seorang wanita. Dia punya beberapa jenis ular. Ada si berbisa yang amat mematikan, kobra. Saat ini dia sudah punya 15 ekor ular. Ih, takut gak sih? ANDRI WIGUNA, Cirebon WANITA penakluk ular itu adalah Bripda Shely S Daniar. Polisi wanita (polwan) berusia 21 tahun ini sehari-hari adalah anggota Unit Reskrim Polsek Talun, Kabupaten Cirebon. “Awalnya takut, itu wajar. Tapi lama kelamaan jadi biasa. Malah sekarang sudah seperti teman,” ujar Shely kepada Radar Cirebon saat ditemui di kediamannya di kompleks perumahan Griya Caraka, Kedawung, kemarin. Kok bisa sih akrab sama ular mba? Dirunut dari cerita keluarga, emang wajar sih Shely akhirnya jadi penakluk ular. Sedari kecil, dia dekat dan tinggal bersama dengan ular peliharaan orang tuanya. Hal itu membuat gadis kelahiran Putussibau, Kalimantan Barat, ini terbiasa dan akrab dengan ular. Dari awalnya hanya melihat orang tuanya bermain dan merawat ular, akhirnya Shely ikut merawat peliharaan itu. Pekerjaan ayahnya yang juga anggota Satreskrim Polres Cirebon Kota yang seringkali mengemban tugas penyelidikan berhari-hari, membuat tugas perawatan ular dialihkan ke Shely. “Ya dulu saat ayah dinas, saya yang urus ular-ular di rumah,” cerita Shely. Kuncinya, sambung Shely, pemperlakukan ular dengan penuh kasih sayang. Sehari dua kali ular-ular tersebut ia mandikan. Bahkan sampai ada ular di-treathment agar bebas dari penyakit, bebas dari kutu, dan fisiknya tetap bersih. Seminggu sekali ular-ular itu pun diberi jatah makan spesial. Porsinya tergantung bobot dan besar ular. “Yang dimandikan itu ular-ular yang gak berbisa saja. Ular paling tidak suka kalau dikasari, itu saja. Jika kita sayang, ular pun akan sayang. Selama berinteraksi dengan ular, belum sekalipun digigit,” tuturnya. Di rumahnya kini ada sekitar 15 ular. Jenisnya bermacam-macam. Ada ular berbisa seperti King Kobra, King Koros, dan Lanang Sapi. Ada juga ular yang tak berbisa seperti Python Reticulatus, Molurus dan Albino. Sebagian ular-ular itu diperoleh dengan cara membeli di pasar atau dari teman sendiri. Tak jarang juga ia mencari ular bersama sang ayah. Ular-ular tersebut diletakkan dalam beberapa kandang besar dan tepat berada di teras depan rumah. “Rata-rata saya pelihara dari kecil. Jadi saat sudah besar, sudah jinak. Apalagi setiap hari kena tangan manusia, dia akan jinak. Yang penting jangan dikasari. Ular ini binatang pendendam, kalau gak suka sama orang, biasanya awet,” katanya. Dari semua ular peliharaannya, ular yang paling susah perawatannya adalah King Kobra. Pasalnya ular ini untuk makan agak rewel. Biasanya Shely harus menyediakan ular lagi yang berukuran kecil untuk makan si ular King Kobra. Sebenarnya kecintaan Shely terhadap reptil sudah bisa ditebak sang ayah, Aiptu Dani, semasa Shely kecil. Saat masih bertugas di Kalimantan Barat, Aiptu Dani melihat Shely kecil sayang dan gampang akrab dengan segala jenis binatang peliharaan miliknya. “Tapi tidak serta merta saya Shely sendirian saat berinteraksi dengan ular. Saya amati saat kecil memang sudah akrab,” kenang Aiptu Dani. Biasanya setiap ular yang diperoleh, baik itu didapat dengan cara beli atau menangkap langsung di hutan, langsung dijinakkan dan diberikan ke Shely. “Yang penting kalau pegang ular tangan kita tidak boleh habis pegang ayam ataupun hewan-hewan mangsa ular. Harus cuci tang yang bersih dulu,” ujarnnya. Satu pesan dari Aiptu Dani dan Bripda Shely S Daniar, jika  digigit ular, lakukan cara-cara pertolongan dengan benar. Dan yang pertama dilakukan pada korban atau orang yang digit ular berbisa adalah segera membawanya ke dokter terdekat. “Dengan begitu, ada penanganan secara dini. Dengan penanganan yang tepat, tak akan terjadi apa-apa,” pungkas Aiptu Dani. (*)  

Tags :
Kategori :

Terkait