Belum Pulih, Tiga Pemain Absen di Laga Pembuka

Kamis 28-04-2016,12:50 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

BANDUNG – Kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC)-A 2016 dimulai besok (29/4). Persib Bandung kebagian jadwal tanding pada 30 April 2016. Sayangnya, Persib masih mengalami masalah jelang dimulainya kompetisi tersebut. Tiga pemain, M Taufiq, Rachmad Hidayat dan Zulham Zamrun belum dinyatakan pulih dari cedera. Ketiganya bakal absen saat Maung Bandung –sebutan Persib- menghadapi Sriwijaya FC di laga pertama, Sabtu (30/4). Kepastian ketiganya absen disampaikan langsung oleh pelatih Persib, Dejan Antonic. Menurutnya, mereka butuh waktu istirahat lebih lama lagi untuk recovery. \"Taufiq sudah mulai normal, tapi masih ada rasa sakit. Rachmad kakinya sudah agak bisa normal lagi. Pelan-pelan latihan bersama. Bulan depan dia bisa oke,\" ungkap Dejan dilasir situs resmi klub. Untuk Zulham, saat ini dia masih menjalani terapi di luar tim. Kondisinya berangsur membaik, namun belum diketahui kapan dia bakal tampil. \"Dia bisa mulai latihan pelan-pelan sama kita. Mungkin lebih bagus buat dia ikut latihan dan kumpul sama anak-anak. Soalnya saat latihan ada komunikasi. Dengan komunikasi, kekurangan antarpemain bisa terlihat. Tapi saya belum tahu kondisi terbaru Zulham,\" ungkap Dejan. Pelatih kebangsaan Serbia itu merasa, tim asuhannya belum 100 persen. Meski demikian, dia yakin kondisi Persib bisa membaik seiring berjalannya waktu. \"Kalau saya bilang 100 persen (siap), itu bohong. Mungkin kita siap 100 pesen bulan depan,\" ucap Dejan. \"Semua tergantung pemain. Saya berharap semua pemain harus pakai hati. Lagi pula, tim ini baru dan butuh waktu adaptasi karena banyak pemain baru. Saya perhatikan, tim ini jauh lebih bagus dari tim sebelumnya,\" terangnya. Soal taktik, dia kini menerapkan ball possession saat latihan. Kemampuan menguasai permainan lewat operan pendek dari kaki ke kaki menjadi fokus Dejan di sisa waktu jelang TSC. Baginya, penting bagi sebuah tim untuk mendominasi laga dengan memegang kendali permainan. Menurutnya, kini sebagian besar tim di dunia memainkan pola tersebut demi merebut kemenangan. Gaya seperti itu sendiri sebenarnya sudah diterapkan oleh Djadjang Nurdjaman sebelum dia lengser dari kursi kepelatihan Persib. Pria asal Serbia itu mengaku bahwa taktik tiki-taka seperti klub Barcelona sudah dia tanamkan sejak pertama kali datang. Namun, Kim Jeffrey dan kawan-kawan tidak bisa mengaplikasikan keinginan sang pelatih dengan cepat. Pola yang berpusat pada ball posession hanya berjalan saat menghadapi tim yang levelnya di bawah. Menurut Dejan, anak asuhnya harus lebih percaya diri untuk berani memainkan bola saat menghadapi tim selevel. “Saya suka kalau ada dominasi bola di tim. Kadang oke, tapi kadang pemain nggak oke,” lanjutnya. Di Piala Bhayangkara dan Bali Island Cup lalu permainan Persib sendiri lebih sering menyuplai bola ke depan lewat umpan jauh. Menurutnya, pola seperti itu terjadi bukan atas kehendaknya. Namun karena pemainnya masih bermasalah dengan mental mereka. Untuk itu, pria 47 tahun itu serius membenahi kinerja pasukannya demi menjalankan skema yang berpusat pada penguasaan bola. “Kita lihat di latihan, kita minta bola di bawah dan banyak bergerak, itulah sepak bola modern. Kita coba terus teknik penguasaan bola ini,” tukasnya. (net/mid)

Tags :
Kategori :

Terkait