Cirebon Runners:  Siang Sibuk Kerja, Malam Saatnya Lari

Sabtu 30-04-2016,08:32 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Apa yang terpikirkan ketika mendengar kata lari pada malam hari. Malas? Ngantuk? Cuaca dingin? Tapi tidak bagi Komunitas Cirebon Runners. Karena terlalu sibuk dengan aktivitas dan bekerja, banyak orang yang tidak sempat berolahraga di pagi atau sore hari. Jalan keluarnya, olahraga di malam hari. LARI di malam hari bisa jadi masih asing untuk sebagian kalangan. Sebab, lari terlanjur identik dengan olahrga yang dilakukan pagi dan sore hari. Tapi, komunitas pecinta olahraga lari, mulai mempopulerkan lari pada malam hari. Berlari pada malam hari tentunya menimbulkan rasa kebingungan pada masyarakat awam yang melihat. Berbagai kegiatan pun digalakkan untuk menyebarkan dan mempopulerkan olahraga lari. Sehingga kedepannya lari menjadi salah olahraga yang kian diminati berbagai kalangan masyarakat. Penggerak Komunitas Cirebon Runners, Sudarso menuturkan, lari merupakan olahraga paling murah dan mudah dilakukan. Manfaatnya pun sangat baik bagi kesehatan. \"Selain meningkatkan kesehatan jantung dan paru-paru, lari adalah pilihan yang ideal untuk otot, tulang dan membakar banyak kalori. Lari bisa dilakukan siapa saja, bahkan tanpa perlu mengeluarkan biaya,\" ujar Sudarso, saat berbincang dengan Radar. Komunitas yang saat ini memiliki anggota lebih dari 70 orang ini, memiliki agenda rutin olahraga malam hari. Biasanya mereka kumpul setiap Rabu malam. Rute larinya mengelilingi kawasan Grage City Mall yang kurang lebih berjarak sembilan kilometer. Mengajak orang untuk ikut lari saat malam hari memang tidak mudah. Namun, para pekerja yang tak punya waktu di pagi dan siang hari untuk berolahraga, ternyata mulai mengalokasikan waktu untuk lari di malam hari. \"Anggota kami dari berbagai profesi, ada yang dokter, guru, sampai tentara juga ada. Mereka pagi sampai sore sibuk dengan kerjaan masing-masing, jadi baru sempat olahraganya ya malam hari,\" tambahnya. Seperti komunitas pada umumnya, Cirebon Runners tidak pernah membatasi jumlah peserta. Siapapun bisa ikut dalam komunitas ini. \"Tidak ada syarat apapun, yang penting suka lari, tua muda, laki-laki perempuan boleh ikut,\" terangnya. Menurut Sudarso, olahraga lari di Cirebon dan sekitarnya belum menjadi gaya hidup sekaligus kebutuhan seperti yang terjadi di kota-kota besar di Indonesia. Hanya segelintir saja yang gemar berlari. Apalagi, mereka tak punya wadah sehingga masing-masing bergerak secara personal. \"Nah dengan adanya Cirebon Runners, para pelari jadi punya ruang, saling kenal dengan pecinta lari lainnya,\" kata dia. Komunitas yang sudah terbentuk sejak November 2015 itu mengkampanyekan kegiatan lari lewat akun media sosial seperti Instagram. Selain rutin mengadakan lari seminggu sekali, komunitas ini juga kerap menggelar trail run alias lari lintas alam. Semangat kekeluargaan yang terjalin antar anggota di Cirebon Runners ini membuat anggotanya semakin betah untuk terus berkeringat dengan cara lari bersama. Seperti yang dikatakan Angga, salah satu anggota Komunitas Cirebon Runners. Menurut dia, di Cirebon sebenarnya banyak orang yang hobi olahraga lari, tapi masih lari sendiri-sendiri. Alasan inilah yang menjadikan ia dan teman-temannya bergabung di Cirebon Runners. \"Gabung komunitas, jadi bisa lari rame-rame. Ditambah dengan rasa kebersamaan, saling bertukar pengalaman, informasi, jadi semangat lari karena bikin refresh badan dan pikiran,\" tuturnya. (mike dwi setiawati)  

Tags :
Kategori :

Terkait