Seluruh Pegawai Puskesmas Pesisir Diberi Vaksin Difteri

Sabtu 30-04-2016,08:41 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

LEMAHWUNGKUK – Kondisi pasien difteri asal Kelurahan Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk semakin membaik. Bahkan, dalam waktu dekat sudah boleh pulang. Menurut Kepala Puskesmas Pesisir, Eha Julaeha SKM MMKes, korban pulih dengan cepat karena penanganan awal dari petugas puskesmas sangat responsif. “Saat diperiksa, diduga suspect difteri. Karena wilayah Puskesmas Pesisir, mereka koordinasi dengan kita dan langsung ditangani sesuai prosedur,” ujar Eha, kepada Radar, Jumat (29/4). Diterangkan Eha, pasien bernama Ibrahim (14), saat ini menempuh pendidikan di salah satu sekolah di wilayah Perumnas. Ketika memeriksakan diri di Puskesmas Pekalangan, didapati cirri-ciri difteri seperti, panas tiga hari tidak turun-turun, sakit tenggorokan, sakit menelan dan batuk. Di saat bersamaan, Puskesmas Pesisir langsung melakukan komunikasi dan konseling dengan keluarga pasien. Hal ini untuk mengetahui rekam jejak kegiatan pasien sebelum merasakan gejala difteri tersebut. Petugas Puskesmas Pesisir beserta Dinas Kesehatan Kota Cirebon langsung melacak ke sekolah tersebut. Sesampainya di RSUD Gunung Jati, pasien tidak langsung diturunkan dari mobil. Menurut keterangan pihak rumah sakit, harus ada sterilisasi terlebih dulu. Setelah semua persiapan selesai, Ibrahim diperiksa untuk pengecekan laboratorium. “Kita kirim Rabu pagi (27/4), siangnya hasil laboratorium keluar. Pasien dinyatakan positif difteri,” terangnya. Untuk memastikan tidak ada penularan kepada keluarga dan orang-orang yang kontak erat, Puskesmas Pesisir bersama Dinas Kesehatan Kota Cirebon melakukan cek lingkungan dan isolasi. Tidak hanya itu, mereka diberikan obat eritromisin tablet 500 mg dengan dosis pemberian empat kali minum dalam sehari. Obat eritromisin untuk pencegahan difteri. Obat diberikan untuk karyawan puskesmas yang terpapar erat, keluarganya, sekolah, dan lingkungan masyarakat. “Kita bawa 500 strip. Semuanya dibagikan,” ujarnya. Lebih dari itu, seluruh karyawan Puskesmas Pesisir imunisasi TD ulang sebagai vaksin difteri sebanyak dua kali pemberian, dengan interval waktu empat minggu. Hal ini untuk meminimalisir kemungkinan penularan difteri kepada karyawan Puskesmas Pesisir. Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Gunung Jati Cirebon, drg Liliana Muljadi atau akrab disapa Dokter Siska mengatakan, pasien difteri sudah masuk ruang isolasi sejak pertama kali dinyatakan positif pada dua hari kemarin. Saat ini kondisi pasien semakin membaik. Kendala ada pada ketersediaan Anti Diphteria Serum (ADS). Namun, Dinas Kesehatan Kota Cirebon melakukan langkah cepat dengan koordinasi. “ADS ada dari Kabupaten Cirebon. Ada tambahan lagi dari Bandung,” ucapnya. (ysf)  

Tags :
Kategori :

Terkait