Pesan Mendikbud, Jangan Terpengaruh Bocoran Soal

Senin 09-05-2016,08:39 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

JAKARTA– Sebanyak 4,37 juta siswa SMP sederajat hari ini mulai menghadapi Ujian Nasional (UN) 2016. Merujuk pelaksanaan UN SMA pekan lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan optimistis UN SMP juga berjalan lancar. Ditemui di sela rangkaian perayaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2016 di arena car free day (CFD) kemarin (8/5), Anies kembali menjelaskan lembar soal untuk UN berbasis kertas dan pensil (UNKP) sudah terdistribusikan ke seluruh titik pengumpulan naskah terkecil. Sedangkan butir soal ujian untuk UN berbasis komputer (UNBK) sudah didistribusikan secara oline ke sekolah Sabtu lalu (7/5). “UN SMP ini adalah fase kedua (sebelumnya unas SMA, red). Maka ini sudah aman,’’ tutur mantan rektor Universitas Paramadina itu. Anies juga berbagi saran supaya anak-anak hari ini lebih siap menghadapi unas. Di antaranya adalah setiap malam siswa peserta unas diharapkan istirahat yang cukup. “Kurangi kegiatan di luar rumah. Minimal istirahat delapan jam,’’ jelasnya. Kemudian siswa juga diminta tidak lupa sarapan dengan menu yang sehat. Bagi Anies siswa juga dihimbau tidak melupakan hal-hal sepele dalam menghadapi unas. Diantaranya adalah menyiapkan alat tulis dan berangkat ke sekolah lebih awal. Sebab di hari pertama UN, siswa harus memastikan lokasi ujiannya. Menurutnya siswa harus mengantisipasi terlambat mengikuti UN, karena bisa berdampak kepanikan. Jika siswa panik, tentu tidak tenang selama mengerjakan ujian. Dia juga mengingatkan supaya para siswa tetap fokus terhadap hasil belajar mereka selama ini. Terkait dengan beredarnya kabar bocoran soal ujian dan kunci jawaban, Anies berharap siswa tidak terpengaruh. Menurutnya terlalu berisiko jika siswa mempercayai kunci jawaban. Apalagi, menurutnya, kunci jawaban itu tidak jelas siapa yang membuatnya. Menteri yang baru saja merayakan ulang tahun (7 Mei/47 tahun) itu mengingatkan bahwa kita hidup di Indonesia. Dimana praktik-praktik memanfaatkan kesempatan untuk meraup keuntungan dengan cara tidak benar masih ada. “Ada acara konser saja, ada yang jualan tiket palsu,’’ tuturnya. Dia berharap siswa bisa membentengi diri untuk tidak terpengaruh terhadap isu bocoran soal dan kunci jawaban itu. (wan)

Tags :
Kategori :

Terkait