JAKARTA- Ratusan penumpang Lion Air Group mengalami keterlambatan penerbangan kemarin (10/5). Penundaan penerabangan hingga 6 jam itu disebabkan aksi mogok kerja para pilot maskapai pimpinan Rusdi Kirana, pengusaha yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden tersebut. PT Angkasa Pura (AP) I mencatat 19 penerbangan Lion Air Grup yang gagal terbang tepat waktu di 5 bandara yang mereka kelola. Tiga penerbangan delay di Bandara Sam Ratulangi (Manado), 7 penerbangan di Bandara Sultan Hasanuddin (Makassar), 3 penerbangan di Bandara Internasional (Lombok), 3 penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai (Bali), dan 2 penerbangan di Bandara Adisutjipto (Jogjakarta). Akibatnya, terjadi penumpukan penumpang di bandara-bandara tersebut. Farid Indra Nugraha, corporate secretary PT AP I menyampaikan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan perwakilan Lion Air Group di masing-masing bandara. “Kami juga melakukan langkah antisipasi pengamanan terhadap fasilitas dan pengguna jasa dengan pohak terkait,” ungkap Farid. MT, seorang pilot Lion Air, membenarkan bahwa sejak pagi ada ratusan pilot Lion Air melakukan mogok kerja. Alasanya, manajemen telat membayar uang transport. Uang itu biasanya diterima setiap bulan berdasar akumulasi penerbangan masing-masing pilot. “Besarannya lumayan lah. Rp5 juta-Rp10 juta per bulan,” katanya. Awalnya, uang transport diberikan berdasar sistem reimbursement atau diklaim setiap akhir bulan. Namun para pilot memprotes cara itu karena dianggap melanggar perjanjian kontrak kerja. “Uang transport harus dibayar di muka sebelum kita pergi,” lanjutnya. Oleh karena itu, manajemen Lion Air akhirnya mengubahnya menjadi pembayaran di muka. Tetapi malah sering terlambat. Seperti yang terjadi beberapa bulan terakhir. “Alhamdulillah pagi kita mogok, jam 10.00 WIB uangnya langsung ditransfer. Kita kerja lagi,” tutupnya. Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengakui penerbangan Lion Air dari beberapa bandara mengalami keterlambatan kemarin. Namun Edward tak membenarkan peristiwa mogok pilot-pilotnya. ”Ada beberapa awak pesawat yang sakit dan beberapa awak yang mengalami permasalahan administrasi,” kilahnya. Edward menambahkan, semua sudah dapat diselesaikan. Operasional penerbangan sudah berlangsung dengan normal kembali. Akan tetapi akibat kejadian itu diperkirakan masih akan terjadi beberapa penerbangan yang mengalami keterlambatan.”Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” jelasnya. Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mendesak agar Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan terguran keras atas terulang kembalinya delay panjang ini. ”Kami meminta agar pemerintah tidak jor-joran dalam memberikan ijin operasional pada Lion. Lalu, audit kapasitas sumber daya,” tegasnya. Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Suprasetyo segera mengirim teguran pada pihak Lion Air Group. Teguran ini sehubungan dengan performa yang dinilai masih buruk sehingga menyebabkan delay panjang. “Kita akan tegur,” tegasnya. Terguran ini, kata dia, akan ditindaklanjuti dengan pembekuan izin rute baru. Lion Air tidak akan diizinkan mengajukan rute baru hingga 6 bulan ke depan. (mia/wir/sof)
Gara-gara Pilotnya Mogok, Lion Air Kena Teguran
Rabu 11-05-2016,09:59 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :