Jelang Ramadhan, Stok Beras Sangat Aman

Rabu 11-05-2016,13:09 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

JAKARTA- Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mencanangkan target untuk mengendalikan harga bahan pangan, bahkan menurunkan harganya saat Puasa dan Lebaran. Salah satu komoditas utama yang menjadi prioritas adalah beras. Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, untuk menjaga harga beras agar stabil, Bulog harus siap melakukan intervensi melalui operasi pasar. Untuk itu, dibutuhkan minimal stok 1,7 juta ton untuk tiga hingga empat bulan ke depan. \"Saat ini, stok kami 2 juta ton, jadi sangat aman,\" ujarnya usai rapat di Istana Kepresidenan kemarin (10/5). Sebelumnya, di acara Bulog pagi kemarin, Wapres Jusuf Kalla (JK) menyatakan jika stok dan distribusi beras selama Puasa dan Lebaran nanti tidak perlu dikhawatirkan. Apalagi, permintaan beras pada periode itu biasanya malah tidak naik. \"Kalau puasa, makan nasi kan cuma dua kali (saat Sahur dan Buka), biasanya (hari biasa, red) kan tiga kali,\" katanya. Karena itu, kata JK, pemerintah akan berkonsentrasi pada komoditas pangan lain seperti bawang merah, bawang putih, cabai, daging ayam, daging sapi, serta telur ayam. \"Harga-harga itu yang biasanya bergejolak. Tapi kalau (naiknya) sedikit biarlah, itu kesempatan petani dapat hadiah Lebaran dari harga yang baik,\" ucapnya. Djarot mengakui, selain beras, presiden juga menginstruksikan kepada Bulog, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Perdagangan untuk juga menjaga stabilitas harga bawang merah, bawang putih, daging, dan cabai. \"Sampai hari ini, yang harganya masih cukup tinggi adalah bawang merah, bawang putih, dan daging sapi,\" sebutnya. Untuk menstabilkan harga daging sapi, kata Djarot, presiden memerintahkan agar Bulog mempercepat masuknya daging impor melalui PT Berdikari sebanyak 10 ribu ton. \"Untuk bawang, tim kami di lapangan terus melakukan pemantauan di pasar,\" ujarnya. Menteri Pertanian Amran Sulaiman menambahkan, saat ini timnya bersama tim Bulog sudah terjun ke beberapa sentra produksi bawang seperti di Brebes, Jawa Tengah, untuk menyerap setidaknya 23 ribu ton yang baru saja dipanen. \"Itu nanti akan didistribusikan ke pasar-pasar untuk menurunkan harga hingga bisa di bawah Rp25 ribu per kilogram,\" katanya. (owi)

Tags :
Kategori :

Terkait