KESAMBI – Disperindagkop UMKM Kota Cirebon buka suara terkait pembangunan Lotte Mart. Kabid Perdagangan Dalam Negeri, Disperindagkop UMKM, Eddy Tohidi mengaku heran pembangunannya sudah berjalan, padahal perizinanya masih belum jelas. “Coba mba cek ke DPUPESDM apakah IMB-nya (izin mendirikan bangunan, red) sudah ada atau belum. Kalau ingin lebih jelas lagi, coba tanya Pak Sekda, beliau lebih paham,” ujarnya, Senin (11/6).
Eddy mengatakan, hingga saat ini belum pernah bertemu pihak investor Lotte Mart. Bahkan, pengajuan izin usaha pun belum pernah diajukan pihak investor. “Dulu waktu awal saja pernah diberitahu konsepnya seperti apa. Tapi hingga saat ini belum pernah pihak investor bertemu atau mengajukan permohonan izin pada kami di disperindag,” paparnya ditemui di Hotel Baru.
Namun Eddy tidak membantah, bila keberadaan investor seharusnya diapresiasi, termasuk wacana keberadaan Lotte Mart. Karena, bisa mengembangkan potensi kota. Dia juga meminta berbagai pihak untuk tidak melakukan penolakan pada investor. “Sebenarnya patut diapreasi keberadaan investor itu, bukan dihalangi. Karena kalau dihalangi, bisa jadi investor takut berinvestasi di Kota Cirebon. Hanya saja, sayangnya untuk Lotte Mart belum mengajukan izin ke kami, disperindag,” terangnya.
Dia juga mengatakan, keberadaan Lotte Mart sebenarnya tidak akan membunuh pedagang kecil atau pedagang eceran. Karena, konsep Lotte Mart adalah pasar kulak, atau pasar grosir untuk para pedagang kecil. “Jadi nanti barang yang dijual di Lotte Mart nanti ya untuk dijual kembali oleh pedagang. Jadi bukannya merugikan malah menguntungkan pedagang eceran,” tukasnya.
Sebelumnya, Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Kota Cirebon menolak keberadaan Lotte Mart. Karena dianggap bisa membunuh pedagang kecil dan pedagang kaki lima. Sementara itu, Wali Kota Cirebon, Subardi SPd justru menyetujuinya selagi tidak melanggar peraturan yang ada. (kmg)