Ulama Indramayu Usul Siswa Wajib Pakai Kopiah

Kamis 26-05-2016,13:27 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

LOSARANG– Tokoh ulama di Bumi Wiralodra mengusulkan agar siswa muslim di Kabupaten Indramayu memakai kopiah saat mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM). Imbauan memakai kopiah ini dinilai akan membawa dampak positif yakni membentengi moral para pelajar. “Insya Allah, dapat menjaga akhlak dan moral anak-anak kita yang laki-laki. Selain pendidikan berbasis agama, pakaian juga harus mencerminkan nilai-nilai kebaikan. Apalagi memakai kopiah sudah menjadi budaya masyarakat Indonesia sejak lama,” terang ketua MUI Kecamatan Losarang, KH Drs Amin Bay MAg, kepada Radar, Selasa (24/5). Usulan ini menurut dia, dilatarbelakangi oleh rasa keprihatinan masih maraknya kenakalan remaja terutama dari para pelajar. Faktor itu bisa saja disebabkan salah satunya oleh tata cara berpakaian pelajar yang masih kurang mengandung nilai-nilai budaya yang baik. “Sebenarnya sekarang pakaian anak-anak pelajar kita sudah bagus, sudah menutup aurat. Tinggal ditambah memakai kopiah, saya nilai itu akan menamkan karakter sebagai pribadi yang baik,” terang Amin Bay. Momentum bulan Ramadan dan tahun ajaran baru dianggap tepat untuk pemberlakukan memakai kopiah bagi para pelajar. Jika kemudian mendapat respons baik dari siswa, sekolah, orang tua dan masyarakat, maka bisa saja memakai kopiah diwajibkan. “Termasuk guru-guru pria juga harus pakai kopiah sebagai contoh,” saran Amin Bay. Pemerhati pendidikan, Bukhori SPd menyambut baik usulan itu. Dia juga optimis, Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah akan merespons usulan tersebut sebagai bentuk komitmen yang tinggi untuk mewujudkan generasi muda berkarakter baik sesuai dengan visi Indramayu Remaja. Terlebih sebelumnya, Pemkab Indramayu di bawah kepemimpinan mantan Bupati DR H Irianto MS Syafiuddin (Yance) sukses memberlakukan wajib jilbab bagi seluruh siswi dari seluruh tingkatan sekolah pada sekitar tahun 2004-2005 lalu. Malah pada perkembangannya, wajib jilbab ini bukan hanya dilaksanakan oleh para pelajar putri, tapi juga guru perempuan, PNS, pegawai BUMD sampai karyawati swasta di Kabupaten Indramayu. “Tren jilbab yang meningkat pesat pada saat itu menunjukkan adanya kesadaran tidak hanya kepada para pelajar. Tapi juga lingkungan yang mendukungnya seperti sekolah, orang tua dan masyarakat. Saya yakin kewajiban memakai kopiah pun akan direspon baik oleh masyarakat Indramayu,” tandas dia. (kho)    

Tags :
Kategori :

Terkait