KEJAKSAN - Meskipun santer dikabarkan akan mengumumkan mutasi bulan ini, Walikota Cirebon, Drs Nasrudin Azis SH, memastikan mutasi baru akan dilaksanakan usai Idul Fitri. Kabarnya, walikota belum menemukan formula yang tepat menyusun kabinetnya. “Belum ketemu formula yang tepat mas,” kata walikota, kepada Radar, Jumat (27/5). Walikota mengaku, masih berhitung mengenai komposisi penempatan pejabat. Dia tidak ingin pengalaman mutasi yang lalu, kembali terulang. Mutasi setelah Idul Fitri, disebutnya bisa memberikan keleluasaan untuk menentukan tim yang akan memimpin satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Pasalnya, walikota ingin tim yang akan dibentuknya itu bisa mempercepat akselerasi pencapaian VISI RAMAH.”Saya ingin membentuk the dream team. Target mutasi ini untuk mempercepat capaian program Cirebon Kota RAMAH di tahun 2018 mendatang,” tandasnya. Rentang waktu efektif 1,5 tahun, kata walikota, harus dimanfaatkan SKPD untuk bekerja keras. Oleh karenanya, sebagai pimpinan daerah dirinya tidak mau asal mendudukan orang di satu jabatan. Model mutasi macam ini, malah membuat walikota khawatir, malah menghambat kinerja. Di luar perencanaan mutasi yang akan dihelat, walikota sepertinya harus berhitung ulang. Pasalnya, tahun 2016 ada banyak pejabat eselon III dan IV yang pensiun. Bila ditotal, jumlahnya bisa mencapai 50 kursi. Pensiun akan terus berjalan seiring waktu. Begitupula untuk pejabat eselon II. Tahun depan, ada empat eselon II pensiun. Rotasi eselon dua akan terjadi saat itu. Berdasarkan data yang dihimpun Radar, setidaknya ada empat pejabat eselon dua yang pensiun tahun 2017. Yaitu Staf Ahli Drs H Arman Surahman MSi, Kepala Dinas Pendidikan Dr H Wahyo MPd, Direktur RSUD Gunung Jati drg H Heru Purwanto MARS dan Kepala Dinsosnakertrans Drs Ferdinan Wiyoto MSi. Kabarnya, generasi penerus mulai dipersiapkan sejak sekarang. Santer beredar informasi, ada pejabat eselon IV yang telah dipersiapkan untuk pertarungan kursi eselon II di tahun 2017. Pintu masuknya dengan mengusulkan promosi eselon III dalam mutasi terdekat. Untuk mendapatkan promosi eselon III, secara aturan harus diusulkan kepala SKPD masing-masing. Targetnya, setelah pejabat eselon IV itu promosi eselon III, pintu menuju kursi eselon II semakin terbuka. Adapula pejabat eselon III yang dipersiapkan dengan khusus untuk perebutan kursi eselon II. \"Yang terpenting tunjukan kinerja dan prestasi. Kalau dapat kursi eselon II, itu sudah takdir. Begitupula sebaliknya,\" ujar salah satu pejabat eselon II didampingi pejabat eselon III yang dipersiapkan untuk regenerasi itu. Namun, semua itu kembali pada kebijakan walikota. Seperti anekdot, ada tiga hal yang bisa menuntun ke arah yang diinginkan. “Garis tangan atau takdir, tanda tangan dan buah tangan,” selorohnya. Terkait pelaksanaan mutasi terdekat, Kepala Bidang Mutasi Pegawai BK-Diklat Kota Cirebon Dudung Saefudin SAP mengatakan, informasi yang diterima mutasi direncanakan pasca Idul Fitri Juli nanti. Dengan demikian, pihaknya mengunci pejabat pensiun pada 1 Juli. \"Pasti ada penambahan kursi kosong eselon III dan IV. Kalau eselon II baru ada tahun depan,\" tuturnya. Dudung menyerahkan persoalan waktu mutasi kepada tim penilai kinerja dan walikota. Sebagai penyaji dan penyeleksi, dia telah menjalankan tugas. Artinya, nama-nama PNS yang layak dan memenuhi syarat ketentuan untuk promosi eselon IV dan III sudah ada. Walikota Cirebon Drs Nasrudin Azis SH tinggal menentukan satu nama untuk setiap kursi promosi eselon tiga dan empat. (ysf)
Walikota Cirebon Ingin Bentuk “The Dream Team”
Sabtu 28-05-2016,09:33 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :