LOSARI - Guna mengaktualisasi kreativitas para seniman dan bakat seni generasi pelestari budaya, sejumlah seniman dan penggiat budaya yang berasal dari wilayah Kecamatan Losari dan sekitarnya, berkumpul di sudut Terminal Losari untuk pagelaran seni dan pelestarian alam. Pergelaran yang dimulai sejak pukul 13.00 itu, menampilkan sejumlah kesenian. Antara lain, pementasan kesenian angklung oleh para santri dari Desa Ambulu, debus, burok, barongan, tari topeng, benta-benti, sintren dan marawis. Meskipun diikuti para pelaku kesenian tingkat lokal maupun internasional, acara pagelaran ini dihelat dengan sederhana. Mereka tampil tanpa panggung dan tenda, layaknya seniman jalanan. Bahkan, gegap gempita promosi layaknya Caruban Carnaval pun tidak ada. Namun, animo penggiat seni dan masyarakat setempat tetap tinggi. “Mewah ataupun sederhana, pagelaran ini harus berjalan, karena ini wadah bagi kami untuk beraktualisasi,” ujar Ahmad Fajari, pimpinan Sanggar Seni Gebruk Desa Losari Kidul, Kecamatan Losari, Cirebon bagian Timur, Minggu (29/5). Pagelaran ini adalah wujud para seniman setempat untuk melestarikan budaya yang diciptakan para leluhurnya. Apalagi, sebagian kesenian khas Losari sudah hampir punah, karena tidak ada regenerasi yang melanjutkan. Makanya, Sanggar Seni Gebruk mengumpulkan para seniman untuk tampil di acara pagelaran ini. “Kita sudah tiga tahun berjalan. Alhamdulillah para seniman secara ikhlas tampil guna menghibur masyarakat. Ketika mereka terhibur, kita pun senang,” ucap pria yang biasa disapa Memet. Diakui, sejak dimulai tiga tahun lalu, sentuhan perhatian pemerintah daerah atas kegiatan ini belum maksimal. Bahkan, Pemerintah Kecamatan Losari pun tidak bisa hadir, meski hanya sekadar membuka acara. “Kita belum pernah disentuh pemerintah, padahal itu sangat penting bagi kami. Kami tidak muluk-muluk, diakuinya keberadaan pagelaran ini, sudah membuat kami senang,” bebernya. Apalagi, lembaga pencetus pagelaran ini, yakni Sanggar Seni Gebruk merupakan kawah candra dimuka seniman asli Cirebon yang saat ini sudah go nasional, seperti Charly Van Houten, Velin Chu, Ayu D’academi. “Mereka semua belajar berkesenian di sanggar kami,” pungkasnya. (jun)
Kesenian Cirebon Timur Kurang Perhatian Pemerintah
Senin 30-05-2016,16:35 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :