KERTASMAYA- Puluhan Pemilik bangunan liar (bangli) di sepanjang saluran sekunder Sindupraja-Kertasemaya sepakat membongkar sendiri bangunannya. Mereka akan melakukan pembongkaran bangunan pada 17 Juli mendatang. Hal itu diketahui dalalm pertemuan yang digelar Muspika dan pihak terkait di Aula Gedung PGRI Kertasemaya, kemarin (30/5). Pembongkaran bangunan liar itu memang diperlukan. Menyusul dengan adanya peremajaan bendung rentang yang mengharuskan seluruh wilayah salurah sekunder dari Majalengka, Indramayu dan Cirebon dinormalisasi. Sehingga daerah aliran sungai pun harus steril dari bangunan liar. Normalisasi ini dilakukan agar aliran air untuk pertanian di wilayah 3 bisa maksimal. Camat Kertasemaya, AK Basuni menjelaskan, sebelumnya para pemilik bangli sudah dikumpulkan. Sosialisasi tentang rencana normalisasi aliran sungai dan peremajaan bendung dilakukan. “Bangunan liar ini berpotensi menghambat program peremajaan bendung. Sehingga memang harus dilakukan pembongkaran,” ujarnya. Peremajaan bendung rentang dan normalisasi ini, diakui Basuni akan sangat bermanfaat. Tidak hanya bagi petani, tetapi pasokan air untuk masyarakat pun bisa terpenuhi. Basuni pun berharap para pemilik bangli bisa menepati kesepakatan yang telah dibuat bersama, yakni melakukan pembongkaran sendiri tanpa harus dipaksa. “Kami harap ada kesadaran dari pemilik bangli dan juga kam mohon kerja sama dalam menyukseskan peremajaan bendung rentang ini,” jelasnya. Sementara, Koordinator Irigasi Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung, Ir H Sukat mengatakan luas arena bendung rentang mencapai 87.847 hektare. Luasnya pun masih didomionasi wilayah Kabupaten Indramayu. “Untuk kelancaran program ini terutama di saluran Sindupraja, diharapkan masyarakat yang mendirikan bangunan liar bisa bekerja sama demi kelancaran program. Karena ini untuk kesejahteraan dan kemakmuran bersama,” tandasnya. (oni)
Pemilik Bangli Sepakat Bongkar Sendiri
Selasa 31-05-2016,10:04 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :