CILIMUS – Salah seorang aktivis lingkungan sekaligus seniman Kuningan, Hana Nining terkejut mendengar pohon karet bersejarah di Alun-alun Desa Cilimus ditebang. Kemarin (10/6), wanita yang sangat kental dengan alam ini melakukan aksi tabur bunga tepat di area bekas pohon itu. Aksi tersebut dilakukan Hana Nining seorang diri sekitar pukul 15.00 WIB. Dengan wajah sendu dan terisak tangis, aneka jenis bunga ditaburkan di sekitar pohon karet yang sudah rata dengan tanah itu. Untuk menutupi kesedihannya, ia mengenakan kaca mata hitam. Saat menaburkan bunga, bibir wanita satu ini tampak terus bergumam. Kemudian ia mengambil sedikit potongan akar pohon untuk kenang-kenangan. “Saya ambil potongan akar ini sebagai kenang-kenangan. Terus terang saya sangat sedih,” tutur Hana berurai air mata. Kepada Radar Kuningan, ia menjelaskan tujuan dari aksi tabur bunga yang dilakukannya. Menurut dia, aksi itu sebagai bentuk rasa prihatin kepada para pemberi ijin karena ternyata nuraninya sudah mati untuk alam ini. “Aksi ini sebagai bentuk rasa prihatin atas matinya nurani untuk alam ini. Khususnya kepada para pemberi ijin,” jelasnya. Saat itu, wanita yang kebetulan tinggal di Desa Caracas, tetangga Desa Cilimus itu, menyoroti penebangan dari sudut pandang lingkungan. Ia mencoba mengingatkan masyarakat beserta para pemangku kebijakan agar kerusakan lingkungan tidak semakin parah. “Bila tidak diingatkan terus, saya khawatir Kuningan akan semakin tidak terkendali kerusakan lingkungannya,” ujar dia. Menurut Hana, ketika pohon mati maka akar pohonnya akan keropos dan lapuk. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana nanti akar-akar yang berada di bawah rumah warga ketika sudah keropos. “Apa tak terpikir ketika pohon mati, akar akan keropos dan lapuk. Apa yang akan terjadi ketika akarnya ada di bawah rumah warga. Jadi jangan heran ketika suatu saat ada rumah amblas atau retak tiba-tiba. Itu bisa diakibatkan akar di bawahnya keropos,” ungkapnya. Kepada pemimpin baru Kuningan, H Acep Purnama MH yang sebentar lagi akan dilantik sebagai bupati, dia mengeluarkan harapan. Sebagai sosok bupati ke depan harus bisa mengendalikan kerusakan lingkungan yang banyak terjadi. “Saya akan terus bersuara agar alam Kuningan menjadi lebih baik. Jangan sampai kerusakan lingkungan semakin tidak terkendali. Harapan ini bertumpu pada pemimpin baru nanti,” tandasnya. (ded)
Aktivis Tabur Bunga di Bekas Pohon Tua Cilimus
Sabtu 11-06-2016,14:15 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :