ALLAH ta’ala mensyariatkan ibadah shiyam di bulan Ramadhan memiliki hikmah yang sangat agung lagi mulia yaitu agar hamba-hamba-Nya menjadi bertaqwa, nilai inilah yan diharapkan tertanam dalam setiap pribadi hamba setelah menjalani ibadah-ibadah di bulan Ramadhan baik shalatnya ataupun shiyamnya. Namun kenyataannya setiap Ramadhan berlalu maka berlalu pula nilai-nilai tersebut, manakah yang masih tersisa dari ibadah tersebut setelah Ramahan meninggalkan kita? Taqwa bukan sekedar seseorang dapat menjalankan perintah-perintah Allah dan meninggalkan larangan-larangan-Nya tetapi suatu nilai jiwa yang dipenuhi dengan iman dan rasa takut kepada Allah ta’ala, seperti yang dikatakan sebagian ulama :”Engkau melaksanakan perintah Allah karena petunjuk darinya dan berharap pahala dari-Nya, dan engkau menjauhi larangan Allah karena petunjuk dari Allah dan takut dari adzab-Nya.” Nilai taqwa tidaklah begitu saja tertanam dalam jiwa seseorang tetapi tertanam dalam jiwa yang bersih dari segala kekotorannya, Allah ta’ala mengisyaratkan sifati orang bertaqwa dalam kitab-Nya yang mulia, diantara dalam surat Qaf : 31-33, yang maknanya :”Dan surga didekatkan kepada orang yang bertaqwa dan jaraknya tidak jauh, ( Allah berfirman ): Inilah apa yang dijanjikan kepada kalian ( saat didunia ) untuk setiap orang yang Awwab ( selalu kembali kepada Allah dengan amal shaleh ) lagi Hafidz ( menjaga syariat Allah dan menjaga diri dari apa yang dilarang ) , orang yang takut kepada Ar Rahman ( Dzat Maha pengasih ) yang Ghaib ( tidak dapat dijangkau oleh kemampuan manusia ) dan selalu datang menghadap Allah dengan hati yang munib ( selalu bertaubat ).” Keadaan jiwa yang demikian dibuktikan dengan tanda-tanda yang melekat pada diri pemiliknya dan nampak serta terlihat dalam kehidupan, sebagaimana dsebutkan oleh Allah ta’ala dalam beberapa ayat diantaranya, dalam surat Ali Imran : 133-135 yang maknanya :” Dan bersegerah kalian untukmendapatkan ampunan dosa dari rabb ( tuhan ) kalian dan surga-Nya yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang bertaqwa, yaitu orang-orang yang :
- Suka berinfaq baik dalam keadaan lapang ataupun sempit
- Mampu meredam amarah
- Suka memaafkan kesalahan orang lain
- Dan apabila berbuat fahisyah ( kekejian diantaranya zina ) dan berbuat kedzaliman pada diri sendiri maka langsung ingat kepada Allah kemudian beristighfar akan dosa-dosa mereka karena tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Allah dan tidak larut dalam apa yang mereka lakukan sedangkan mereka mengetahui akan keharamannya.”
- Suka berbuat baik kepada makhlik-makhluk Allah
- Sedikit tidur saat malam tiba ( untuk shalat tahajjud )
- Banyak beristighfar saat waktu sahur ( sepertiga malam terakhir )
- Menyadari bahwa pada harta mereka terdapat hak yang harus dikeluarkan kepada orang yang datang meminta dan kaum fakir miskin.