Warteg Buka Siang Hari, Pol PP Hanya Menegur

Senin 13-06-2016,13:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KUNINGAN – Meski aksi represif yang dilakukan petugas Satpol PP saat merazia warung makan dan merampas paksa dagangan (masakan, red) di Serang, Banten, menjadi sorotan masyarakat, tidak menyurutkan semangat aparat Satpol PP dan pihak kepolisian di Kabupaten Kuningan untuk melakukan razia terhadap warung makan yang beroperasi pada bulan puasa. Kemarin (12/6), mendatangi sejumlah warung makan yang kedapatan masih tetap buka pada siang hari di saat bulan suci Ramadan. Para pemilik rumah makan dianggap telah melanggar surat edaran (SE) terkait  larang berjualan makanan mulai 05.00 hingga 16.00 WIB. Bukan hanya yang di pingggir jalan, tapi juga di dalam swalayan. Mereka cuek menyantap hidangan seolah tidak menghargai orang yang berpuasa. Pihak Satpol PP Kuningan sendiri tidak tinggal diam. Tanpa merampas atau menyita barang dagangan, petugas hanya memberikan teguran, juga meminta pemilik membuat surat pernyataan tertulis. “Kaitan warung makan yang tidak mengindahkan SE Bupati, kita lakukan pembinaan. Tapi tidak kita ambil barangnya,” ucap Kasatpol PP Kuningan Deni Hamdani MSI melalui Sekretaris Satpol PP Indra Ishak kepada Radar Kuningan, kemarin (12/6). Intinya, kata dia, pihaknya selalu mengingatkan para pemilik rumah makan untuk mentaati SE Bupati adari pada jadi masalah dirazia oleh pihak lain. Hal itu tentu  akan tambah besar masalah. Pemkab Kuningan tidak melarang warganya untuk berjualan di bulan Ramadan, tetapi diatur jam operasionalnya saja. Hal ini dimaksudkan untuk saling menghormati di bulan Ramadan termasuk menjaga kondusifitas. “Dari dulu kita tidak pernah menutup warung. Apalagi  sekarang di Medsos dan berita lagi trend warteg dirazia Satpol PP Serang gara-gara tidak mentaati edaran. Sekarang jadi berbalik Satpol PP yang  dikecam,” ucapnya. Dikatakannya, kalau saling menghargai sesama umat baik yang puasa atau tidak, muslim atau non muslim akan tercipta suasana yang kondusif. Apa yang dilakukan demi kebaikan semua pihak. “Makanya saya  sendiri melihat kejadian rekan Satpol PP di Serang dikembalikan lagi ke masyarakat, baik yang pro atau kontra kaitan saling menghargai sesama serta upaya menciptakan suasana yang tentram tertib aman nyaman,” jelasnya. Dari pantauan Radar Kuningan, semakin banyak orang yang tidak berpuasa. Mereka dengan bebas manyantap makanan di siang hari. Situasi ini membuat prihatin semua pihak. “Saya lihat perempuan yang menggunakan kerudung dengan bebasnya makan di rumah makan yang ada di swalayan. Saya tahu pasti tengah halangan  sehingga tidak puasa. Tapi alangkah baiknya makan di rumah saja, sehingga menghargai orang yang berpuasa,” ucap Eli Nurlita salah seorang warga Kelurahan Cigintung yang merasa prihatin dengan banyaknya yang tidak puasa. (mus)    

Tags :
Kategori :

Terkait